Jakarta 30 Agustus 2025 Sinode Am Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dengan penuh keprihatinan menyikapi perkembangan situasi nasional yang mewujud dalam bentuk aksi demonstrasi masyarkat yang terjadi di berbagai daerah. Sinode Am GPI menyatakan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban, baik dari pihak masyarakt maupun apparat sipil dan keamanan yang sedang bertugas. Kami menyampaikan dukacita yang mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Setiap nyawa memiliki arti dan nilai yang tak terhingga di mata Tuhan. Doa kami, kiranya keluarga yang berduka diberi kekuatan dan penghiburan dalam menghadapi situasi dukacita ini.
Kami juga mendoakan kesembuhan bagi korban luka yang masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit. Sinode Am GPI memandang bahwa situasi ini menjadi panggilan bagi seluruh elemen bangsa, terutama para pemimpin bangsa dan pemimpin agama dan masyarakt, untuk merefleksikan kembali peran kita dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kami memandang bahwa aksi masyarakat ini adalah akumulasi dari kekecewaan atas sejumlah kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah dan regulasi nasional yang dihasilkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), dengan melahirkan resentralisasi kewenangan dan menambah beban pajak kepada masyarakat.
Oleh karena itu, kami menyerukan kepada semua anggota DPR RI dan pejabat pemerintahan dan public lainnya untuk merefleksikan kondisi ini dan introspeksi diri agar lebih mengedepankan perilaku etis dan tidak menonjolkan gaya hidup mewah ditengah penderitaan rakyat yang makin berat.
Anggota DPR RI supaya tidak sembarangan menyampaikan statement politik di ruang public yang melukai rakyat. Etika dan moral para pemimpin publik mesti dikedepankan sebagai sebuah teladan bagi masyarakat untuk menghadapi berbagai situasi bangsa yang kompleks.
Mencermati perkembangan yang terjadi, kami mendorong pemerintah untuk membuka ruang dialog dengan masyarakat, sebagai sarana penyaluran aspirasi masyarakat secara langsung. Secara khusus, Sinode Am GPI mengajak seluruh umat Kristen untuk melihat politik dan pemerintahan bukan sekadar sebagai ruang kekuasaan, melainkan sebagai arena untuk mempraktikkan kekudusan.
Kekudusan yang dimaksudkan adalah;
• Mengutamakan kesejahteraan Rakyat: Segala kebijakan dan tindakan harus berorientasi pada kebaikan bersama dan kesejahteraan seluruh masyarakat, tanpa diskriminasi.
• Menghadirkan keadilan dan kebenaran, di mana politik harus dijalankan dengan integritas, kejujuran, dan keadilan, sesuai dengan ajaran Kristus.
• Memelihara martabat kemanusiaan, setiap individu, terlepas dari latar belakangnya, harus dihargai dan dihormati martabatnya.
Sinode Am GPI menyerukan kepada seluruh pihak untuk menahan diri dari segala bentuk kekerasan dan provokasi. Mari kita selesaikan perbedaan pendapat melalui dialog yang damai, konstruktif, dan penuh saling pengertian. Marilah kita wujudkan Indonesia yang lebih adil, damai, dan sejahtera, di mana setiap anak bangsa dapat hidup dengan aman dan bermartabat.
Pernyataan pers ini disampaikan sebagai wujud kepedulian dan
panggilan iman kami oleh Badan Pelaksana Harian Majelis Sinode AM Gereja Protestan di Indonesia dengan ditanda tangani Pdt. Dr. Ebenhaizer Nuban Tomo dan Pdt Henrek Lokra, M.S .