T3lusur – Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Prof Rokhmin Dahuri mengatakan bahwa salah satu mukjizat al-Qur’an adalah tetap relevan hingga akhir zaman, termasuk mengatasi permasalahan kehidupan manusia termasuk di era modern abad-21 ini. Haltersebut dikatakannya saat memberikan tausiyah peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Baabut Taubah, Pulomas Jakarta Timur, Sabtu (8/4/2023).
Sebagai contoh, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menuturkan terkait Permasalahan Individu Manusia dimana stress (tekanan jiwa), gelisah, cemas, frustasi, bunuh diri, dan melakukan tindakan kriminal yang banyak menghinggapi manusia modern saat ini, al-Qur’an memberikan solusi antara lain dalam surat Ar-Ra’d ayat 28.
Sementara terkait dengan masalah kolektif (masyarakat, bangsa dan dunia) seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, kerusakan lingkungan, tensi geopolitik, Tensi geopolitik kian memanas, perang, Inflasi Tinggi dan Resisi Ekonomi Global dan lain-lain al-Qur’an juga memberikan petunjuk dan solusi.
‘’Soal Kemiskinan, Solusinya Tugas Pemerintah bersama warga negara yang kaya (aghniya) untuk membuat seluruh rakyatnya bekerja (yang usia produktif, 15 – 64 tahun), dan hidup sejahtera secara berkeadilan (QS. Quraisy [106]: 4; QS. Al-Ma’un [107]: 2,3, dan 7),’’ tuturnya.
– Advertisement –
“Ketimpangan Ekonomi (Kesenjangan Kaya vs Miskin) semakin melebar, Solusinya: pertama, Rukun Islam ke-5 (Membayar Zakat) (QS.2: 43); kedua, larangan menumpuk harta (QS. Al-Humazah [104]: 2) dan hidup bermegah-megah (QS. At-Takasur [102]: 1); dan (3) Infaq, shodaqoh, dan Waqaf (QS. 3: 133 – 135),” terangnya.
Triple Ecological Crisis (Pollution, Biodiversity Loss, dan Global Warming) akar masalahnya adalah karena Laju (Tingkat) Pembangunan melampui Daya Dukung suatu Wilayah (Desa, Kabupaten/Kota, Propinsi, Negara, dan Dunia). Laju Pembangunan di suatu wilayah: f (Jumlah Penduduk, Tingkat Penggunahan Lahan atau Ruang [seperti untuk pemukiman, perkotaan, kawasan industri, dan infrastruktu], Konsumsi SDA perkapita, Laju Buangan Limbah perkapita, dan Laju Emisi GRK perkapita).
“Solusinya manusia harus hidup sederhana, hemat, dan merawat lingkungan hidup seperti dalam surat al-Baqarah ayat 11 yang artinya “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan,” ujar Prof Rokhmin.
Pada kesempatan tersebut, Dosen Kehormatan Mokpo national University Korea Selatan itu mengajak umat islam senantiasa berpegang teguh pada al-Qur’an dan Hadist secara kaffah dan ittiba agar mendapatkan kebahagian sejati baik di dunia maupun di akhirat.
“Al-Qur’an adalah sumber utama pondasi yang berasal dari Allah SWT yang rinci (QS.6:114). Sempurna, benar dan adil, dan tidak ada yang dapat mengubahnya atau terpelihara keaslianya sepanjang masa (QS.6 : 115; QS.15 (Al-Hijr : 9) serta merupakan Petunjuk (Pedoman), dan Pembeda antara yang benar dan yang batil (QS.2 ; 185),” katanya.