Muncul Empat Nama Calon Kandidat Ketua Umum PGLII

Liputan
Bagikan:

T3lusur.com Balikpapan  Masuk hari ke dua musyawarah nasional (Munas) Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII ) Ke-13 bertempat di Aula Gereja Bethany Nusantara di Living Plaza Balikpapan Kalimantan Timur memasuki pleno penetapan tata tertib dan pengesahan peserta hingga laporan pertanggungjawaban pengurus lama. Dengan diterimanya laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari pengurus pusat berakhirlah atau demisioner kepengurusan PGLII periode 2019-2025.

Munas PGLII yang memiliki 158 anggota terdiri dari sinode dan lembaga ini agendanya menyusun program kerja untuk lima tahun ke depan. Sekaligus memilih pengurus baru periode 2025-2030.

Menarik dalam munas kali ini terkait pemilihan ketua umum lima tahun ke depan, karena sudah tidak majunya ketua umum Pdt. Ronny Mandang karena sudah menjabat dua periode. Tentang siapakah sosok pelanjut tampuk tertinggi PGLII inilah banyak menyedot perhatian para peserta. Semua itu terlihat di tengah-tengah jeda persidangan sudah muncul siapa calon ketua umum ke depan.

Berdasarkan pantauan di sekitar arena sidang tersebut muncul beberapa nama kandidat calon ketua umum. Ada empat nama yang mencuat di permukaan antaranya, Pdt Dr. Anton Tarigan dari sinode Gereja Jemaat Kristen ( JKI) sekaligus ketua panitia, Pdt. Yohanes Suprandono dari sinode Gereja Kasih Kristus Indonesia, Pdt. Deddy Madong dari sinode Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) dan Pdt Tommy Lengkong yang juga sekretaris umum PGLII.

Terkait syarat calon ketua umum kata Pdt. Arnold Tindas anggota majelis pertimbangan (Maper), tentang siapa yang layak diusung menjadi calon ketua. Di mana  syaratnya pernah menjadi pengurus pusat PGLII. Adapun dari nama-nama yang muncul tersebut semuanya sudah memenuhi persyaratan karena mereka sudah pernah menjadi pengurus pusat

BACA  Dirjen Aptika Kemenkominfo Perkuat Sinergi dengan PEWARNA

Sedangkan nama-nama yang muncul tersebut ketika ditemui dari nama-nama yang muncul, rata-rata  mereka mengatakan bahwa sudah menjadi tradisi PGLII, bahwa calon ketua umum itu harus diusulkan oleh peserta atau anggota. Jadi tidak tidak ada budaya untuk memajukan diri sendiri. YM

 

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *