KRDM Gelontorkan Sumbangan Kepada Korban Banjir Jakarta

Liputan
Bagikan:

JAKARTA, T3lusur.com  – Komunitas Rumah Diskusi Milenial (KRDM) ikut peduli terhadap korban banjir yang terjadi di DKI Jakarta dengan memberikan bantuan sebanyak 100 kardus berupa makanan cepat saji, makanan ringan, air kemasan, dan pakaian layak pakai.

Bantuan ini diperoleh berdasarkan dana gotong royong dari para angggota KRDM. Hal itu dikatakan Founder KRDM, yang juga Presiden Mahasiswa BEM FIKOM Universitas Persada Indonesia Y.A.I Pascal Willhard Pardamean.

“Kami memberikan bantuan kepada korban banjir sebagaimana wujud dari
hasil berpikir kami untuk berkontribusi terhadap masyarakat terkena banjir,” ujar Pascal, saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (4/1/20).

Lanjut Pascal, sejak hujan lebat yang melanda Ibu Kota DKI Jakarta Selasa (31/12/19) malam yang tak henti, menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di sekitar Jakarta tak terhindari.

Menurutnya, bantuan KRDM sebagai wadah budaya diskusi kalangan milenial disalurkan ke Balaikota, diterima langsung oleh Jeffry
Listiyadi dan Adi Suhandi selaku Staff BPBD Provinsi DKI Jakarta, pada Jumat (3/1/20) sore.

Berdasarkan data Badan
Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, sebanyak 31.232 orang megungsi akibat banjir yang menenggelamkan rumah warga terdampak banjir.

“Selain itu kamipun merasa banjir di Jakarta merupakan permasalahan
bersama, saat ini sebagai milenial penting sekali kita sebagai kaula muda
berperan aktif dalam permasalahan disekeliling kita, jangan lagi kita hanya mengkritik tanpa melakukan aksi nyata untuk menyelesaikan permasalahan
banjir ini, jadi mari bersama kita berkolaborasi dalam upaya membantu
pemerintah untuk menangulangi dan evakuasi korban banjir”, ujar Pascal.

Diharapkan, lanjut Pascal, melalui bantuan kolektif dari berbagai komunitas dan elemen masyarakat mampu mencukupi kebutuhan logistik korban banjir di Jakarta.

“Ini menjadi pembelajaran bagi Pemprov DKI Jakarta, khususnya Gubernur Anies Baswedan agar memiliki visi mengatasi banjir. Tidak perlu istilah-istilah yang membingungkan masyarakat. Misalnya, istilah naturalisasi, yang hampir masyarakat Jakarta tidak tahu apa itu artinya. Gubernur Anies seharusnya kerja, kerja, dan kerja. Karena dia dipilih dan digaji untuk melayani masyarakat,” tegas Pascal. [RAL]

Bagikan:
BACA  REFLEKSI AKHIR TAHUN ALIANSI PERDAMAIAN DAN KEADILAN (PEREKAD)

Leave a Reply

Your email address will not be published.