Pernyataan Sikap dan Keprihatinan PGLII Terhadap Kondisi Bangsa Saat ini

Terkini
Bagikan:

Persekutuan Gereja-Gereja Dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII), dalam menyikapi kondisi bangsa ini terutama saat pihak kepolisian membubarkan demonstran sehingga terjadi korban seorang pria yang sehari-hari sebagai gojek bernama Affan Kurniawan Sabtu 30 Agustus 2025..

Terkait korban tersebut Dr. Tommy Lengkong Ketua umum PGLII menyampaikan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Almarhum Affan Kurniawan. Semoga Tuhan memberi penghiburan dan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Lebih lanjut Pendeta Tommy mengatakan bahwa peristiwa-peristiwa beberapa hari terakhir ini, khususnya demonstrasi-demonstrasi elemen-elemen masyarakat baik di kabupaten Pati, kabupaten Bone, di depan gedung MPR/DPR, di Medan, di Makasar dan di beberapa tempat lainnya yang diwarnai dengan berbagai tindak kekerasan, anarkhis, dan bahkan hingga mengakibatkan ada korban yang meninggal dunia, telah benar-benar mendukakan kita dan menimbulkan keprihatinan kita.  Oleh karena itu kami menyuarakan:

  1. PGLII mengajak seluruh warga masyarakat, seluruh komponen bangsa, aparat-aparat keamanan untuk mengedepankan cinta damai, kebersamaan, kesetiakawanan, serta menjauhi kebencian dan kekerasan.
  2. PGLII mendukung sepenuhnya hak-hak tiap warga negara Indonesia yang harus dilindungi oleh negara, di antaranya adalah:  Kebebasan, Persamaan, Keadilan, Perlindungan,

Kesetiakawanan  dan  Mengekspresikan rasa tidak puas dan berbeda pendapat (Expression of Discontent and Dissent).

  1. PGLII berpendapat bahwa penyampaian pendapat atau protes oleh masyarakat itu sahsah saja dan dijamin oleh konstitusi, namun perlu mempertimbangkan keamanan dan ketertiban dalam mengekspresikannya, sehingga tidak merugikan masyakat lainnya dan tidak mengarah kepada hal yang anarkhis.
  2. PGLII meminta Kapolri memerintahkan agar aparat kepolisian yang menangani massa demonstran untuk tidak bertindak represif dan menjalankan SOP dengan benar. Juga kepada segenap aparat keamanan yang menjalankan tugasnya untuk selalu bersikap sabar, bijaksana dan mengutamakan pendekatan persuasif dalam menanggapi warga masyarakat yang menyampaikan aspirasi mereka.
  3. PGLII meminta semua pimpinan PGLII di wilayah provinsi, kabupaten, kota, serta semua pimpinan Sinode Gereja dan Lembaga, dan para Pendeta untuk turut mendoakan, dan berperanserta di wilayahnya masing-masing menenangkan masyarakat, serta turut berperan dalam menciptakan situasi keamanan yang kondusif.
BACA  Gelombang Keprihatinan, Luka di Tengah Bangsa

 

 

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *