Menko PMK Muhadjir Effendy Curhat Tentang Kemiskinan Material dan Kemiskinan Spiritual Tanpa Ada Solusinya Yang Nyata

Liputan
Bagikan:

Jakarta t3lusur.com Menteri Koordonator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan (DetikIndonesia.Co.Id, Jum’at, 27 Mei 2022) mengatakan dewada ini banyak orang kaya yang mengalami kemiskinan spiritual.

Menko PMK pun mengakui untuk menangani masalah kemiskinan spiritual jauh lebih rumit dari pada kemiskinan material.

Bahkan Muhadjir Effendy memahami bahwa mereka yang mengalami kemiskinan spiritual itu merasa baik-baik saja. Padahal orang lain melihat prilakunya sudah melampaui batas dan tidak wajar. Diantara perilaku yang tidak wajar itu, katanya adalah kesombongan, kikir, serakah, maksiat dan perilaku buruk dan tercela lainnya.

Cilakanya menurut Menko PMK, Muhadjir Effendy, pada umumnya mereka yang kaya material namun miskin spritual ini sebenar sadar tentang perilakunya yang tak senonoh itu. Namun tidak sedikit diantara mereka justru bangga dengan sikap buruk yang mereka lakukan itu.

Manusia Indonesia yang disebut Menko PMK ini kaya secara tapi miskin dalam kepemilikan spiritual ini diungkapkan saat tadarus Ramadan di Kampus Putih Universitas Muhammadiyah, Malang, tanpa merinci caranya, bagaimana untuk mengatasi masalah kemiskinan spiritual yang jelas dia maksudkan di Indonesia yang tengah dia kelola. Setidaknya, selaku Menko PMK yang memilili kewajiban perlu memberikan kiat-kiat bagi warga masyarakat untuk dapat mengatasinya. Paling tidak, ada semacam tawaran terbijak bari rakyat untuk melakukan antisipasi agar kemiskinan spiritual seperti yang dimaksud Menko PMK tidak cuma sekedar kritikan belaka tanpa solusi. Sebab yang terkesan, Menko PMK cuma curhat belaka. Karena statemen seperti itu — tanpa adanya tawaran solusi yang nyata — tiada berbeda dengan pengetahuan orang kebanyakan yang cuma sekedar tahu dan paham, namun tak memberikan jalan untuk mengatasi masalah krisis spiritual seperti yang dimaksud Menko PMK.

BACA  Halal Bihalal MIO Jabar Dihadiri Komunitas Penulis dan Paguyuban Seni

Sementara Eko Sriyanto Galgendu dan kawan-kawan melalui GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) telah melakukan secara nyata berbagai gerakan kebangkitan dan kesadarab spiritual bagi bangsa Indonesia untuk segera menyongsong peradaban baru yang berbasis spiritual agar segera bangkit dari Negeri Timur yang berpusat di Nusantara atau Indonesia sekarang. Jacob Ereste

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *