PGPI Rayakan HUT Ke-45 Tahun Tetap Tuhan Menolong

Liputan
Bagikan:

T3lusur.com Jakarta Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) merayakan  ulang tahunnya  ke-45 bertempat di Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI) Rehobot Hall Mall Artha Gading, Jakarta Utara, Sabtu (14/9/24). Gereja yang berkapasitas 3000-an jemaat sore hingga malam itu penuh jemaat yang hadir dari seluruh gereja yang tergabung di dalam PGPI..

Eben Haezer sampai disini Tuhan menolong adalah penekanan kotbah yang disampaikan oleh Pdt. Jason Balompapueng, M.Th., Kenapa, selama empat dekade lebih PGPI tetap disertai Tuhan..

“PGPI ada karena pertolongan Tuhan. Jika hari ini kita bisa merayakan 45 tahun, itu karena kasih Tuhan,” ujar Pdt. Jason di hadapan ribuan jemaat yang hadir. Ia menekankan bahwa perjalanan PGPI, yang dimulai sejak 1979, penuh dengan tantangan, namun tetap bertahan dan berkembang berkat kerja Tuhan melalui jemaatnya.

Mengusung tema Kita Berbeda Tapi Satu, Pdt. Jason mengingatkan bahwa meski gereja-gereja Pentakosta sering kali tidak diakui pada awalnya, kini PGPI dipandang sebagai komunitas yang terus berkembang dan berdampak positif di masyarakat.

“Dulu kami hanya dikenal mengandalkan Roh Kudus, tetapi sekarang Allah bekerja melalui kita semua, sehingga PGPI dipandang baik oleh masyarakat,” tambahnya.

Pdt. Jason juga mengenang masa-masa sulit yang dihadapi PGPI, terutama saat lebih dari 2.000 gereja mengalami persekusi, dan 200 di antaranya ditutup. “Pertumbuhan ini bukan karena uang, tapi karena darah para martir,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia HUT ke-45 PGPI, Pdt. Maringan Tampubolon, menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah keragaman.

“Perbedaan dalam cara beribadah dan kepemimpinan seharusnya menjadi kekuatan, bukan sumber perselisihan,” ujarnya.

Maringan juga berharap PGPI semakin diberkati dan dapat bersinergi dengan pemerintah, baik dengan Presiden Jokowi maupun Presiden terpilih Prabowo.

BACA  Direktur eksekutif LP3BH Meminta Presiden Melibatkan Komisi HAM Selidiki Kasus Definus Kogoya

Selain itu, ia menekankan pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai langkah strategis dalam menyebarkan pesan-pesan gereja ke depannya.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Dirjen Bimas Kristen, Dr. Jeane Maria Tulung, Pdt. Dr. Erastus Sabdono; Grace Natali (Staf Khusus Presiden), Aceng Zaini (Dikmental Pemerintah DKI Jakarta), serta para gembala dan jemaat dari gereja-gereja anggota PGPI.

Sebagai bagian dari perayaan, diluncurkan pula kartu Co Branding Kartu Anggota PGPI dan ATM Bank Mandiri serta layanan kartu BPJS Ketenagakerjaan khusus bagi sekuruh anggota PGPI, yang dipandu oleh Reza Bukan dan Otniel Andy Hermawan. Acara ditutup dengan makan bersama, menambah kehangatan dan kebersamaan di antara para jemaat.

PGPI sendiri didirikan pada 14 September 1979 dengan nama Dewan Pantekosta Indonesia (DPI). Saat ini, PGPI menjadi wadah bagi 96 sinode gereja aliran Pentakosta, mencakup lebih dari 53.135 gereja lokal dengan 14,5 juta jemaat di Indonesia dan dunia.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *