Oleh Jacub Ereste
T3lusur.com Banten Mimpi satu putaran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Pemilu (Pemilihan Umum) tahun 2024 di Indonesia, bisa saja terjadi, kendati kemungkinannya sangat kecil, sekecil harapan terhadap Pemilu akan berlangsung jujur, adil dan berkeadaban. Karena sejak awal kehadirannya sudah melalui bedah sesar lewat Mahkamah Konstitusi yang telah dinyatakan melanggar etik, tapi toh hasil putusannya tetap diberlakukan juga. Artinya, keabsahan dari kandidat calon Presiden dan Wakil Presiden peserta Pemilu 2024 cacat moral, karena etika yang dilabrak itu.
Jika saja hasil survei dari sejumlah lembaga yang disebut Pasca Debat Capres Putaran Kedua, Minggu 7 Januari 2024 bisa dipercaya dan menjadi rujukan, perolehan angka tertinggi versi Lembaga Survei Republik (LSR), Pasangan Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar terunggul memperoleh suara 40,6 persen. Kemudian dari Lembaga Polling Institute, pasangan Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar terunggul dengan perolehan suara 52, 1 persen. Lantas Center For Strategi and Internasional Studies (CSIS), pasangan Anies Rasyid Baswedan -Muhaimin Iskandar unggul 51.3 persen.
Belum lagi dari Lembaga Indikator Politik Indonesia, pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar juga unggul dengan suara 50,2 perse. Bahkan Indikator Publik Nasional, pasangan Anies Rasyid Baswedan meraup suara 51, 6 persen.
Memang kesimpulan berdasarkan hasil survei rata-rata elektabilitas pasangan Capres dan Cawapres dari lembaga survei tingkat nasional ini, pasangan Anies Rasyid Baswedan -Muhaimin Iskandar, bisa mengklaim satu putaran itu sangat mungkin terjadi dengan posisi pasangan Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar berada pada peringkat pertama dengan angka rata-rata 58, 41 persen, menyusul kemudian Prabowo Subianto – Gibran Raka Buming Raka memperoleh 24,35 persen dan baru menyusul kemudian Ganjar Pranowo- Machfud MD.
Sementara dari Litbang Kompas tercatat Anies Rasyid Baswedan- Muhaimin Iskandar pun masih menduduki peringkat teratas (35,2 persen), menyusul kemudian Prabowo Subianto – Gibran Raka Buming Raka sebesar 28, 3 persen dan pasangan Ganjar Pranowo- Machfud MD sebesar 27, 7 persen.
Dari Populi Center, Anies Rasyid Baswedan -Muhaimin Iskandar pun unggul, 47,7 persen, Prabowo Subianto – Galibran Raka Buming Raka 20, 7 persen dan Ganjar Pranowo – Machfud MD memperoleh 26,6 persen. Dan Lbaga Survei Roy Morgan memberikan catatannya kepada Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar 45 persen, Prabowo Subianto -Gibran Raka Buming Raka 35 persen dan Ganjar Pranowo- Machfud MD 20 persen.
Jadi hanya Poltracking Indonesia yang menempatkan Prabowo Subianto- Gibran Raka Buming Raka pada urutan teratas dengan perolehan angka 45,2 persen, Ganjar Pranowo Machfud MD 27,3 persen, sedangkan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya memperoleh 23,1 persen. Sebaliknya LSI Denny JA melaporkan hasil surveinya juga pada urutan teratas adalah Prabowo Subianto – Gibran Raka Buming Raka dengan perolehan angka 35,3 persen, Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar 33 persen, dan Ganjar Pranowo Machfud MD 31,4 persen.
Majalah Tempo terbaru, Edisi, 15-21 Januari 2024 menyajikan Laporan Utama ikhwal “Angan-angan Satu Putaran” dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024.
Laparan Majalah Tempo ini langsung menohok Presiden Joko Widodo yang tinggal sebulan lagi berkuasa, semakin kentara mendukung pasangan Prabowo Subianto – Gibran Raka Buming Raka. Karena setelah habis-habisan memakai segala cara untuk terus berkuasa, eldktabilitas anaknya itu tak kunjung tembus 50 persen. Karena syarat untuk menang dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada satu putaran, dan suara minimal 20 persen di 19 Provinsi Indonesia.
Soalnya dalam.premis Majalah Tempo, jika pemilihsn presuden berlanjut ke babak kefus, bisa jadi pasangan Prabowo Subianto – Gibran Raka Buming Raka bisa kalah, atau keok. Agaknya, karena itu Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep menargetkan 75 persen suara Prabowo Subianto – Gibran Raka Buming Raka di Lampung mampu digaetnya untuk Pilpres 2024. Optimisme ini dia ungkapkam saat ngopj bareng bersama Ketua TKD Prabowo – Gibran Provinsi Lampung bersam Faishol Djausal di Els Coffe, Bandar Lampung, 19 Januari 2024.
Kalkulasinya, karena suara Jokowi pada Pilpres tahun 2019 mencapai 56 persen, lalu ditambah suara Prabowo ketika itu sebanyak 19 persen. Hitungan ini tentu saja mengabaikan mereka yang kecewa, atau karena sudah ada calon Presiden dan Wakil Presiden yang lebih baik seperti adanya sekarang ini.
Sekedar mimpi satu putaran untuk Pemilihan Presiden Indonesia pada Pemilu 2024, bisa saja, tapj realitas nya — kalau dalam pelaksanaan Pilpres 2024 tidak terjadi kecurangan boleh jadi hasilnya jadi lain. Minimal, meski hasil dari lembaga survei tidak bisa dipercaya benar sepenuhnya, toh kalkulasi perolehan suara baru dapat dirinci setelah tanggal 14 Februari 2024. Tentu saja lain ceritanya kalau dalam Pemilu 2024 nanti akan ada juga tukang sulap yang ikut cawe-cawe angka mulai dari TPS (Tempat Pemilihan Suara) sampai di KPU (Komidi Pemilihan Umum) yang juga rawan seperti kekhawatiran banyak pihak hingga merasa perlu mempersiapkan banyak saksi. Walau pada akhirnya, proses dari pengusutan sengketa Pemilu, pasti lebih rumit dan melelahkan.
Banten, 20 Januari 2024