festival

FESTIVAL BONDO 2023

Liputan
Bagikan:

T3lusur.com Malang Tahun ini PEWARNA Indonesia mengelar acara Festival Bondo dan sekaligus rapat kerja tahunan di Bondo, Bangsri, Jepara.. Bondo merupakan salah satu desa di Kecamatan Bangsri di bawah adminstrasi Kabupaten Jepara, provinsi Jawa Tengah.  Di sana ada berbagai potensi wisata, seperti wisata bahari dan wisata rohani, yang kalau dikelolah dengan lebih baik oleh masyarakat dan pemerintah, hal ini akan sangat berdampak positif buat masyarakat dan pemerintah setempat dan Jepara akan semakin dikenal ke manca negara bukan hanya ukirannya saja.

Dikutuip dari sistem informasi desa Bondo. Di tahun 1860 seorang pria bernama Laut Gunowongso yang berasal dari Simongan, Semarang bekerja dan menetap di cumbring, Jepara. Suatu malam dia bermimpi bertemu dengan orang tua yang mengenakan pakaian hitam, dan memintanya membangun perdukuhan di sebelah utara Jepara. Setelah berpikir dan diberi izin oleh istrinya, Gunowongso mulai berjalan ke arah utara dengan 8 pengikutnya. Setelah melalui perjalanan yang jauh, rombongan Gunowongso beristirahat di bawah pohon jati besar yang terletak tidak jauh dari laut. Gunowongso menetapkan daerah yang menjadi tempat istirahatnya ini menjadi Hutan Bondo yang akan dibuat pedukuhan.

Di tahun 1865 Daerah Bondo mulai dihuni oleh kerabat Gunowongso dari Cumbring. Setelah itu Bondo menjadi daerah yang makmur dengan dibukanya lahan pertanian. Sahabat Gunowongso yang bernama Ibrahim Kiai Tunggul Wulung mendengar kabar bahwa sahabatnya telah membuka perdukuhan. Mendengar kabar tersebut Tunggul Wulung pergi ke Bondo dan meminta izin kepada Gunowongso untuk membuka hutan di sebelah utara tempat tinggalnya, dan Gunowongso mengizinkannya. Tunggul Wulung berhasil membuka hutan dan membuat perdukuhan baru yang diberi nama Ujung Jati.

BACA  Kefas Hervin Devananda,S.Th : " Selamat Hari Bhayangkara ke 77, Doa Saya POLRI makin Jaya dan Gilang Gemilang "

Nama Tunggul Wulung bagi para pemerhati sejarah umum maupun sejarah Gereja sudah tidak asing lagi.. sebagaimana ditulis dalam Wikipedia. Ibrahim Tunggul Wulung (1800-1885) adalah seorang penginjil pribumi pada awal abad ke-19 di kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten. Kekristenan di Pulau Jawa sendiri tidak lepas dari peran para penginjil awam seperti F.L. Anthing, C.V. Stevens-Philips dan para penginjil pribumi seperti Kiai Sadrach, Paulus Tosari serta Kiai Ibrahim Tunggul Wulung pada masa itu.

Sejarah mencatat, dalam perkembangan gereja-gereja yang didirikan olah  orang-orang awam dan penginjil Jawa bersifat integratif. Mereka mendorong orang-orang Jawa untuk tetap menjadi bagian dari budaya dan masyarakat mereka, oleh sebab itu jemaat ini dapat tumbuh secara pesat. Jemaat ini pulalah yang dikembangkan oleh Kiai Ibrahim Tunggul Wulung di kawasan Gunung Muria.

Melihat potensi wisata yang ada di sana dan untuk membaktikan gairah wisata yang ada di sana. Tahun ini Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia berkolaborasi dengan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) kerja sama dengan warga lokal khususnya jemaat lokal di sana menggelar FESTIVAL BONDO 2023,  dimulai 8 November -11 November 2023 dan rencananya akan di jadikan acara tahunan.

Ada berbagai kegiatan menarik mengisih dan memeriahkan Festival Bondo tahun ini, di antaranya: Ada Camp Jurnalis, seminar kesehatan, sosialisasi dari Bawaslu.  Ada juga layanan kesehatan gratis, beda film dokumenter, ada Carnaval kelilingi Desa Bondo dan masih banyak acara lainya yang bertujuan untuk membaktikan gairah pariwisata di sana, khususnya wisata rohani.

Festival Bondo ini disambut antusias oleh warga dan pemerintahan setempat sangat mendukung. Hal ini terlihat sebagaimana ungkapan warga dan pemerintah setempat dengan respon masyarakat lokal, seperti yang diungkapkan ooleh salah satu panitia lokal, sebagai berikut: Pak Subandrio, penduduk desa Bondo kampung Tukrejo merasa senang dengan adanya festival Bondo ini. Berharap tujuan acara untuk memperkenalkan Desa Bondo menjadi desa wisata dapat terwujud. Subandrio yang kesehariannya sebagai seorang rohaniwan Gereja GITJ Tukrejo ini berharap bahwa acara karnaval yang menjadi bagian dari Festival Bondo ini dapat berlanjut setiap tahunnya.. Dia juga berharap kepala Desa Bondo dapat memasukkan

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *