Relawan Parkindo Nusantara

Yohanis Henukh Ganjar-Mahfud Sosok Paling Tepat Memimpin Indonesia

T3LUSUR
Bagikan:

T3lusur.com Jakarta Tiga calon kandidat presiden dan wakil presiden sudah mendaftar di Komisi Pemilihan umum, menyikapi sudah pastinya tiga capres dan cawapres ini, Yohanis Henukh Ketua Umum Parkindo Nusantara menegaskan bahwa dari ketiga calon tersebut hanya pasangan Ganjar Mahfud yang sudah teruji pengalaman dan track recordnya.

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pasangan ini sudah teruji baik di legislative, eksekutifnya. Ganjar dua kali menjadi anggota DPR RI dan dua kali menjabat gubernur Jawa Tengah, sedangkan Mahfud MD selain pernah menjadi anggota DPR RI juga menjabat ketua Mahkamah Konstitusi dan beberapa kali menjadi menteri.

Yohanis mengatakan track record atau rekam jejak pasangan ini menambah keyakinannya mampu memimpin bangsa ini lima tahun ke depan. Bidang hukum yang selama kepemimpinan pak Jokowi di anggap lemah di tangan Mahfud akan bisa tegas untuk membersihkan para koruptor.

Parkindo nusantara yang memutuskan mendukung Ganjar Mahfud (GaMa) sudah melakukan langkah-langkah antaranya dengan membuka posko di daerah Jakarta Timur. Lewat Posko tersbut Yohanis mensosialisasikan kelebihan yang dimiliki pasangan GaMa ini.

Disisi lain Parkindo nusantara terus bergerak ke tengah tengah masyarakat meyakinkan kepada mereka bahwa pasangan GaMalah yang mampu memimpin bangsa ini ke depan, melalui diskusi ataupun melalui prcakapan-percakapan .

“Anak-anak muda salah satu sasaran sosialisasi yang kami kerjakan, agar mereka menggunakan hak pilihnya dengan tepat”, tukas Yohanis yang sekaligus praktisi pendidikan ini.

Terkait dukungan pada pasangan GaMa ini, Yohanis yakin bahwa Parkindo Nusantara seluruh Indonesia bisa menyumbangkan 500 ribu bahkan sejuta suara dengan basis-basis suara dari NTT, Nias dan Manado dengan berkolaborasi dengan partai-partai pendukung GaMa.

“Bagi saya GaMalah yang terbaik untuk memimpin bangsa dan negara yang besar ini”, tandasnya yakin.

BACA  "Kapolres Madina Menerima Audiensi Pimpinan Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru

Menanggapi adanya pertarungan sesama kader PDI Perjuangan dengan masuknya Gibran menjadi cawapresnya Prabowo, Yohanis justru bertanya apa maksud dari Pak Jokowi menginjinkan Gibran, sementara baru dua tahun menjadi walikota. Tentu saja pengalaman masih terbatas.

Pandangan di tengah masyarakat kalau majunya Gibran itu karena Bapaknya membuat penilian negative atas majunya Gibran.

Majunya Gibran tandas Yohanis juga ada anggapan politik dynasty dan sekaligus haus kekuasaan ini tidak baik. Langkah Pak Jokowi menginjinkan Gibran disisi lain ada pandangan untuk menjegal kelompok tertentu, namun ada juga pandangan bisa  merugikan karena tuduhan nepotisme dan dinasti. Kalau anggapan ini benar, apa yang dilakukan Jokowi ini bisa dikatakan lebih parah dari Soeharto. Karena Pak Soeharto belum pernah memajukan anak-anaknya menjadi gubernur apalagi presiden yang ada hanya sebagai menteri saja.

Harus diakui bahwa selama 9 tahun kepemimpinan Pak Jokowi strategi pembangunan bagus, dan itu sangat dirasakan di seluruh masyarakat dari pula Rote hingga Miangas dan seluruh wilayah Indonesia.

“Saya puji beliau namun sayang di penghujung kepemimpinannya mengecewakan, anak dan mantunya menjadi walikota dan baru tiga hari masuk partai langsung menjadi ketua umum”, tandasnya serius.

Dulu Jokowi juga tidak ada apa-apanya melalui PDI Perjuangan dia dibesarkan cara ini yang tidak beretika, kalaupun ada alasan sakit hati bagi seorang negarawan tak perlu seperti itu.    YM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *