T3lusur.com Jakarta Politik bagi ibu kelahiran Medan 1966 ini sangat dekat dengan kehidupanya, bahkan bisa dikatakan sepanjang hidupnya terlibat dalam partai politik. Srimastuti demikian nama ibu yang ramah ini, keterlibatannya di bidang politik di dorong keiinginan orang tuanya ketika itu yang merupakan pengagum dari Bung Karno.
Di mana sejak kecil sudah sering mendengar bapaknya bercerita tentang Bung Karno dengan semangat perjuangannya melalui PNI ketika itu. Semangat juangnya menghantarkan PNI berhasil memenangkan saat pemilu tahun 1955 sebagai wadah orang-orang yang berpikiran cerdas
Sri yang semasa awal SMA bersekolah di Taman Siswa Louksemawe Aceh kemudian pindah SMA 56 Cengkarengm Jakarta hingga lulus tahun 1986 ini, mengaku dari cerita sang bapak tentang Bung Karno itulah kalau kemudian tertarik dan masuk politik dengan memulai menjadi saksi saat pemilu 1987 di sekolahnya.
Selain menjadi saksi Sri juga diangkat menjadi Koordinator Desa (Kordes) atau setingkat ranting oleh Partai Demokrasi Indonesia. Sri yang saat ini maju menjadi calon legeslatif daerah pemilihan 7 Jawa Tengah meliputi Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara. Tidak seperti orang banyak ketika itu yang lebih memilih berpolitik masuik Golkar sebagai partai penguasa namun Sri justru memilih masuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Di mana semua orang tahu bagaimana posisi PDI yang sering kali hanya pelengkap sebagai partai politik bersama satu partai lainnya. Tetapi semangat dari sang ayahlah yang membuat Sri berani mengambil keputusan bergabung dengan PDI yang dirasakan senafas dengan PNI.
Kiprahnya dalam partai politik khususnya PDI sudah merasakan tiga ketua umum antaranya Budi Harjono, Soeryadi dan Megawati Soekarno Putri. Sri yang diangkat menjadi pegawai tetap di sektetariat DPP PDI tahun 1990 beberapa peristiwa penting yang menimpa Partai berlambang kepala Banteng pernah dialami. Apalagi tugasnya menjadi sekretaris di sekretariat DPP Partai jelas tahu apa yang terjadi di dalamnya.
Hingga akhirnya PDI pecah menjadi PDI Perjuangan semua peristiwa itu ditengarai adanya intervensi penguasa ketika itu. Sri melalui beberapa peristiwa yang menimpa PDI hingga PDI Perjuangan melihat bagaimana kepemimpinan Ibu Mega yang menurutnya selalu teliti, cermat dan hati-hati ketika mengambil keputusan.
“Seperti saat terjadi Musnalub di Palu, ibu memanggi saya untuk membaca dan meneliti aturan atau AD/ART Partai untuk mencari syarat-syarat diadakan Musnalub. Ternyata Munaslub di Palu menurut aturan tidak terpenuhi baru kemudian ibu mengeluarkan pernyataan sikapnya”, terangnya menelaskan bahwa ibu Mega selalu teliti dalam menentukan sikap.
Stunting dan Kesejahteraan Petani
Pengalaman panjangnya berkecimpung di partai politik mendorong Sri, berani mencalonkan diri maju dalam pemilihan legislatif terhitung sudah lima kali menjadi Caleg, mulai dari Medan, Papua, DKI, Bekasi dan kali ini maju di dapil 7 Jawa Tengah. Sri Mintarsih yang juga sekretaris ibu Mega ini berharap tahun 2024 ini akan mendapatkan berkahnya, denghan terpilih menjadi anggota dewan sesuai namanya Sri yang melambangkan dewi kesuburan.
Maju dapil 7 Jawa Tengah diakui Sri merupakan keberuntungan, selain Jateng terkenal kandang Banteng dan tempat di mana Ganjar Pranowo Capres yang diusung PDI Perjuangan memimpin sebagai gubernur yang prestasinya tak perlu diragukan lagi, juga masyarakatnya yang dewasa dalam memilih. Kondisi inilah yang membuat Sri yakin akan terpilih menjadi anggota dewan.
Belum lagi sistem gotong royong yang dsepakati sesama caleg yang di dapil 7 dari PDI Perjuangan. Kami bersepakat berbagi wilayah untuk memperkenalkan masing-masing caleg, prinsipnya di PDI Perjuangan kemenangan itu adalah kemenangan partai. Artinya siapapun yang terpilih ini adalah representasi partai.
“Seperti saya ketika nanti terpilih akan tetap bersinergi dengan para caleg tersebut dengan melibatkan mereka pada kegiatan-kegiatan dewan yang turun di tengah masyarakat, seperti sosialisasi dan program-program lainnya”, tandas Sri tegas.
Diakui sebelumnya bahwa kegagalannya karena kurang koordinasi dari pemimpin dalam hal ini kepala daerah di dapil, sehingga seakan dibiarkan bertarung sendirian. Berbeda dengan dapil 7 Jawa Tengah di mana saat ini dia mencalonkan diri, koordinasi antara pemimpin dan para caleg terjalin dengan baik.
Lalu, terkait perjuangan apa yang akan dilakukan di dapilnya nanti, Sri yang aktif di pengurus perempuan atau wanita, pertama yang akan dilakukan adalah masalah stunting yang masih menjadi persoalan di dapilnya di mana masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. yang segera diatasi. Maka inilah yang pertama akan mendapat perhatian. Kemudian pertanian juga menjadi mata pencarian kebanyakan di dapilnya.
Masalah pertanian juga menjadi focus perhatiannya, meneurut Sri setiap tahapan menggarap sawah harus mendapatkan perhatian misalnya saat menggarap perlu dibantu bibit unggul lalu saat tanam bantuan pupuk dan obat juga harus mendapatkan kemudahan mendapatkan pupuk, demikian pula saat panen ini menjadi krusial bagaimana pemerintah bisa memfasilitasi penjualan panen tersebut sehingga mendapatkan harga jual yang bagus.
Jangan sampai saat panen justru hasilnya jatuh pada tengkulak maupun sistem ijon yang kadang membuat petani mengalami kerugian. Kemudian terkait masalah issue politisasi Sara, Sri menanggapi dengan tersenyum saja, baginya sudah saatnya politik dilakukan dengan penuh kegembiraan tanpa harus saling membenturkan sesama anak bangsa.
Dapil 7 Jawa Tengah sebelumnya diwakili dua orang dan Sri berharap pemilu tahun 2024 ini bisa empat wakil lolos ke Senayan termasuk dirinya. Harapannya dalam pemilu tahun 2024 perlu peran serta masyarakat, bagaimana keberhasilan pemilu juga sangat ditentukan dengan antusiasme masyarakat itu sendiri, pungkasnya. YM
