Oleh : Al- Khonsa Ulya Hafidz
T3lusur Indramayu Makan dengan sehat, tidur dengan baik, bernapas dengan dalam, bergerak dengan harmoni. – Jean Pierre Barral
Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia dimasa depan karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisi janin dalam kandungan. Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya tercukupi. Karena terdapat dua kehidupan dalam satu tubuh, maka ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan menghadapi masalah gizi, yang apabila asupan energi dan zat gizi tidak cukup dapat menyebabkan ibu hamil mengalami Kurang Energi Kronis (KEK).
KEK adalah keadaan dimana ibu mengalami kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. Masa kehamilan juga adalah periode penting pada 1000 hari pertama kehidupan sehingga membutuhkan perhatian khusus. Untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami risiko KEK yaitu dengan melihat hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) lebih kecil dari 23,5 cm. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan gizi pada ibu hamil KEK yaitu dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sehingga kebutuhan gizi bagi ibu selama kehamilan dapat terpenuhi dan diharapkan bayi tidak lahir dengan berat bayi lahir rendah (BBLR).
PMT ibu hamil umumnya diberikan berupa suplementasi gizi yaitu biscuit lapis yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan kandungan zat gizi protein, asam linoleate, karbohidrat, dan diperkaya dengan 11 vitamin dan 7 mineral yang diberikan kepala ibu hamil, dengan prioritas khusus yaitu KEK. Akan tetapi, masih ditemukan pendistribusian PMT bagi ibu hamil KEK berjalan dengan tidak optimal.
Salah satu upaya penanganan yang cepat dalam menangani ibu hamil KEK adalah perilaku konsumsi sumber protein hewani secara terus menerus. Sumber pangan hewani secara umum mengandung protein tinggi dan kaya asam amino esensial yang baik bagi ibu hamil KEK, ikan merupakan salah satu pangan hewani yang kandungan asam aminonya tinggi. Dengan demikian, pemanfaatan ikan lokal menjadi salah satu alternatif pembuatan PMT guna untuk pemulihan ibu hamil KEK. Pembuatan PMT berbahan ikan lokal diutamakan karena dapat tersedia secara melimpah dan dikonsumsi secara berkelanjutan untuk memperbaiki pemenuhan kebutuhan gizi terutama pada kelompok rawan masalah gizi yaitu ibu hamil. Ikan merupakan salah satu jenis protein yang memiliki keunggulan yakni memiliki tingkat penyerapan besi yang baik, selain itu banyak mengandung asam lemak omega-3 yang merupakan asam lemak essensial tidak jenuh ganda yang baik untuk pengembangan otak anak kedepannya juga sebagai
Beberapa ikan lokal yang mudah dijumpai dan memiliki harga lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis protein hewani lainnya yaitu; ikan lele, ikan kembung, ikan gabus, ikan nila, ikan mujair, dan lainya yang dapat dijumpai di tempat tinggal anda. Selain ikan, sumber protein hewani bisa berasal dari daging ayam, hati ayam, telur, susu, keju, dan olahannya.
RISIKO APA YANG TERJADI BILA GIZI IBU HAMIL KURANG BAIK??
- Risiko bagi ibu yaitu kurang darah (anemia), berat badan kurang atau lebih, mudah terkena infeksi, dan gangguan kesehatan lainya seperti tekanan darah naik, lemak, perdarahan, dll).
- Risko bagi janin yaitu berat bayi lahir rendah (BBLR), bayi lahir premature, anak mudah sakit, kecerdasan anak kurang, keguguran, cacat bawaan, pertumbuhan terhambat, dan kematian pada bayi.
- Risiko terhadap proses persalinan yaitu persalinan sulit dan lama serta perdarahan setelah lahir.
Untuk menurunkan risiko angka kematian ibu akibat gizi ibu hamil kurang baik, maka ibu hamil perlu memperhatikan asupan makanya agar tercukupinya asupan energy dan zat gizi sebagaimana tertera pada penjelasan selanjutnya.
BAGAIMANAKAH REKOMENDASI ASUPAN MAKAN UNTUK IBU HAMIL??
Menurut kemenkes RI, setiap makan isi piringku untuk ibu hamil harus kaya dengan protein hewani dimana pembagian dalam satu piring adalah sebagai berikut:
- Protein hewani dan protein nabati 1/3 bagian dari setengah piring. Jenis protein hewani; ikan, telur, ayam, dan lainnya. Dikonsumsi sebanyak 4 porsi/hari untuk trimester 1, 2, dan 3 dimana 1 porsi protein hewani sama dengan 50 g atau 1 potong sedang ikan, 1 porsi sama dengan 55 g atau 1 butir telur ayam. Jenis protein nabati; tempe, tahu, dan lainnya. Dikonsumsi sebanyak 4 porsi/hari untuk trimester 1, 2, dan 3 dimana 1 porsi protein nabati sama dengan 50 g atau 1 potong sedang tempe dan 1 porsi sama dengan 100 g atau 2 potong sedang tahu.
- Nasi atau makanan pokok 2/3 bagian dari setengah piring. Dikonsumsi sebanyak 5 porsi/hari untuk trimester 1 dan 6 porsi untuk trimester 2 dan 3. 1 porsi sama dengan 100 g atau ¾ gelas nasi.
- Buah 1/3 bagian dari setengah piring. Dikonsumsi sebanyak 4 porsi/hari untuk trimester 1, 2, dan 3 dimana 1 porsi buah sama dengan 100 g atau 1 buah jeruk dan 1 buah pisang.
- Sayur 2/3 bagian dari setengah piring. Dikonsumsi sebanyak 4 porsi/hari untuk trimester 1, 2, dan 3. 1 porsi sama dengan 100 g atau satu mangkok sayur matang tanpa kuah
- Jenis makanan perlu bervariasi, termasuk kaya protein hewani untuk tumbuh kembang janin
- Porsi makan lebih banyak dan dikonsumsi sedikit tapi sering
- Konsumsi tablet tambah darah satu butir setiap hari selama kehamilan
- Air putih 8-12 gelas perhari untuk mencegah dehidrasi dan melancarkan pencernaan.
Referensi
- Program pemberian makanan tambahan pada ibu hamil kurang energy kronis, Rohmah (2020)
- Isi Piringku Ibu Hamil, Kemenkes RI (2023)
- Penyuluhan olahan pangan lokal dan produk berbasis ikan sebagai upaya pencegahan stunting, Handarini., et al (2023)
- Edukasi gizi dan penyusunan menu pemulihan untuk peningkatan pengetahuan ibu hamil KEK, Panjaitan., et al (2022)
- Pendampingan ib uhamil dalam upaya peningkatan status gizi, Nurvembiati., et al (2021)
- KEK pada Ibu hamil: Faktor risiko dan Dampak, Kusumastuti., et al (2023)
- Dampak penyakit KEK pada ibu hamil, Putrid an Salsabula (2023)
Penulis : Alumni Al Zaytun angkatan 14, kuliah S 1 di Unsika Karawang melanjutkan profesi di Esa Unggul