T3lusur Jakarta Nuansa merah putih mewarnai aula STT IKAT Jakarta yang hari itu Jumat 18/8/23 , di mana Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) yang dikenal dengan gereja perjuangan sedang menggelar seminar kebangsaan dengan mengangkat tema gereja dalam tantangan kini dan nanti oleh KGPM wilayah Jawa dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan 78 Tahun Indonesia Merdeka.
Dalam seminar kebangsaan yang sekaligus menyongsong HUT Ke 90 Tahun KGPM ini menghadirkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Prof.Dr. Yasona H. Laoly SH., M.Sc., Ph.D dengan dua penanggap antara Pdt. Francky R. Londa yang juga ketua pucuk pimpinan KGPM serta Pnt. Drs Markus Wauran tokoh atau penasihat KGPM.
Yasona dalam pemaparannya sebagai wakil pemerintah mengucapkan terimakasihnya kepada KGPM di mana usianya lebih tua dari usia Indonesia itu sendiri telah berjuang baik dalam merebut kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan bangsa serta menyebarkan injil dan merawat jiwa agar menjadi bangsa yang Merdeka dan lebih baik
Lebih lanjut Yasona melihat gereja dalam tantangan kebangsaan kini dan nanti dalam menyongsong 90 tahun KGPM, sebagai gereja harus berani menyampaikan suara kenabian dengan memberikan kritik kritik kepada pemerintah dengan semangat membangun. Dirasakan bahwa kritik memang dibutuhkan sepanjang dengan cara-cara yang mengedepanka etika dan keadaban sebagai bangsa yang menjunjung nilai-nilai luhur .
Bangsa Jepang dengan kemajuan tehnologi dan modernisasinya namun sebagi bangsa tetap memelihara nilai- nilai kesopanan seperti yang diajarkan oleh leluhurnya
Kembali kepada prinsip kebebasan yang sering kali dipakai para pengkritik,dengan dalih kebebasan berpendapat, Yasona mengingatkan bahwa kebebasan itu dibatasi juga dengan kebebasan orang lain, untuk itu perlu saling menjaga dan menghormati orang lain juga. Pesannya kepada generasi muda agar menggunakan media social dengan cerdas dan tetap mengedepankan prinsip-prinsip kesantunan dan etika dalam pergaulan dengan sesama.
Apalagi, dengan KGPM yang diakui sangat terasa sebagai orang Minahasa kita torang basodara untuk itu KGPM harus menjadi terang dan saksi Kristus di Tengah-tengah bangsa dan negara Indonesia. Dengan semangat merah putih KGPM semakin menunjukan sebuah gereja yang berciri khas kebangsaan, sebagai gereja yang mandiri dan siap selalu berjuang.
Melalui Rahim KGPM ini lahir tokoh-tokoh bangsa yang sudah teruji akan jiwa dan semangat nasionalismenya dalam merebut kemerdekaan seperti Sam Ratulangi, A Maramis dan Lapian
Markus Wauran tokoh sinior KGPM yang sekaligus penasihat ini menegaskan bahwa KGPM telah nyata berkontribusi menghantarkan Indonesia Merdeka, karena kuatnya patriotisme sering KGPM disebut greja merah putih, terangnya.
Sedangkan Francky Londa Pucuk pimpinan KGPM menekankan peran gereja dalam kehidupan di Tengah-tengah Masyarakat ada lima hal antaranya solidaritas, inklusisvme, kesetaraan, koistensi dan lain sebagainya.
Seminar nasional yang dihadiri Rektor STT IKAT Pdt Dr. Jimmy Lumintang, Dr Sam Tobing dan juga beberapa gembala KGPM dari Jabodetabek ini di moderator Dr Donna Sampaleng salah satu petinggi STT IKAT sekaligus ketua panitia HUT ke 90th KGPM Wilayah Jawa ini, berhasil memandu seminar dengan suasana gembira dengan celetukan yang cukup mencairkan suasana sampai Pak Menteripun tersenyum dibuatnya.