T3lusur.com Pontinak Bangsa Indonesia yang terdiri banyak suku dan etnis juga memiliki beragam tradisi warisan para leluhurnya, salah satunya adalah festival atau makan bakcang bersama bagi masyarakat keturunan Thionghoa di Pontianak, Kalimantan Barat.
Festival Bakcang menurut Harti Hartidjah bakal calon legeslatif DPR RI dari Partai Demokrat yang lahir dari Pontinak ini menjelaskan bahwa festival ini dirayakan dengan makan bersama di setiap keluarga-keluarga. Kemudian puncaknya dirayakan bersama di atas sungai Kapuas. Di mana Beberapa warga Tionghoa menggunakan perahu motor kecil menyusuri sungai dan mandi di Sungai Kapuas sebagai bagian dari ritual.
Tradisi ini dikenal dengan nama tradisi mandi Peh Cun yang dilaksanakan pada tengah hari, dimulai pada pukul 10.00 hingga pukul 12.00 WIB tatkala matahari tepat berada di atas kepala.
Harti yang ikut hadir merasa bahagia bersama keluarga, kawan-kawan dan masyarakat kalbar dalam perayaan atau festival Bakcang menceritakan bagaimana sukacita dan kebersamaan itu terlihat jelas. Mereka dengan naik perahu-perahu saling melempar Bakcang sembari memercikan air ke perahu-perahu lainnya, seru dan menghibur.
Festival Bakcang menurut Harti patut dilestarikan sebagai bagian dari khasanah budaya yang ada di Kota Pontianak. Bukan itu saja kalau festival ini bisa dikemas dengan baik tentu dengan dukungan pemerintah setempat bisa menjadi salah satu kunjungan wisata sebagai agenda tahunan.
Dengan demikian tandas Harti akan membantu perekonomian bagi masyarakat sekiatrnya. “Saya berharap budaya ini bisa memberikan inspirasi dan memberikan manfaat terutama menjalin interaksi dan masyarakatnya semakin guyub dan rukun”, tandas ibu yang juga pemerhati perempuan dan anak ini.
Muasal tradisi Bakcang
Tradisi ini pertama kali muncul pada zaman Dinasti Zhou di Tiongkok. Menurut legenda, hari itu diperingati karena simpati rakyat kepada seorang menteri yang dihormati bernama Qu Yuan bunuh diri dengan cara ke Sungai Miluo.
Saat itu masyarakat melemparkan bakcang ke sungai dengan maksud agar binatang air tidak memakan jasad Qu Yuan dan beralih menyantap bakcang yang dilemparkan.
Hari Bakcang diperingati sejak 2.300 tahun lalu. Perayaan ini digelar setiap tahun pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek. Perayaan Hari Bakcang umumnya diisi dengan memakan bakcang, selain mandi tengah hari.
Berangkat dari tradisi itulah di kemudian hari masyarakat keturunan Tionhoa yang ada di Pontianak tetap melestarikannya dengan festival bakcang. Ym/dbs