Takziyah, obituary atas berpulangnya Mas Mochtar Pabottinggi.

Terkini
Bagikan:

T3lusur Magelang Kita telah kehilangan seorang sahabat, seorang budayawan, peneliti dan penulis masalah sosial politik; dan aktivis sejak masa mudanya, Mas Mochtar Pabottingi.

Mas Mochtar telah kembali ke haribaanNya Yang Maha Pengasih, pada Hari Ahad, dini hari (4 Juni 2023).

Saya mengenal Mas Mochtar sejak zaman mahasiswa, pada th 1970-an. Mochtar di Fak Sasdaya, UGM, saya di Fak Filsafat UGM, bersama Mas Abdul Hadi WM, yang juga sama-sama penulis dan budayawan.

Antara tahun 1985 sd 1989, saya sering lewat daerah Kayu putih, di mana rumah Mas Mochtar berada di Jln.Plafon 1/12. RT.09, RW.03. Kel Kayu putih, Kec. Pulo Gadung. Karena kantor saya, NOVIB Indonesia, berada di Pulo Mas. Sedang tempat tinggal saya di Taman Cakalang, Rawamangun. Jadi sering lewat jalan Balap Sepeda.

Saya juga sering memberi pengajian di Ranting Kayu Putih, karena rumah ketuanya, Pak Sain, seorang pengusaha percetakan, asal Padang, juga di Kayuputih.
Seingat saya, Mas Malik Fajar, mantan Menag dan Mendikbud pernah tinggal di Kayu putih. Meskipun tidak lama.

Saya juga pernah berkhutbah Iedul Adlha, di lapangan pacuan kuda Pulo Mas, sekitar th 1988, ketika Navis masih berumur tiga tahun. Atas undangan ranting Kayu Putih.

Ketika th 1986 saya menjadi ketua LPPM IKIP Muhammadiyah, sekarang UHAMKA, saya diberi tahu oleh Mas Dr. Anwar Abbas, Wakil Rektor II, bahwa Mas Mochtar Pabottingi adik iparnya.

Pada akhir musim panas th 1987, saya sempat mengunjungi Mas Mochtar di kampusnya, The University of Hawaii, di Manoa. Saya tinggal di apartemennya Mas Suwarsono Muhammad, sekarang ketua Badan Wakaf UII, dan ketua BPH RS JIH (Jogja International Hospital) di Yogya dan Purwokerto. Sempat diajak jalan-2 kampus Uni Hawaii oleh Mas AS Hikam yg juga studi ilmu politik di sana. Saya juga diundang berdiskusi di East West Center, Hawaii.

BACA  Elektabilitas Tri Adhianto Terus Meroket, Makin Kokoh di Pilkada Kota Bekasi

Ketika di Komnas HAM, saya bersama Mas MM Billah, pernah berkunjung ke Bulu Kumba, Sulsel, tanah kelahiran Mas Mochtar; ketika ada kasus tanah masyarakat adat Suku Kajang; sekitar th 2005.

Selamat jalan Mas Mochtar, senyumanmu yang hangat, bacaan puisimu dan tulisan-2mu yang menggugah, akan selalu kami ingat.

Habib Chirzin,
Jalan Borobudur, 5 Juni 2023

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published.