T3lusur.com Manokwari Atas nama Jaringan Damai Papua (JDP), selaku Juru Bicara, saya menyampaikan turut Berduka Cita yang dalam atas kematian seorang warga sipil atas nama Tarina Murib dan seorang prajurit TNI bernama Jumardi akibat penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kampung Pamebut, Distrik Yugumuak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Jum’at (3/3). Bahkan JDP sangat menyesalkan terjadinya peristiwa penembakan terhadap warga sipil dan anggota TNI yang telah mengakibatkan 6 (enam) orang lain mengalami luka-luka.
JDP melihat ekskalasi penembakan oleh KKB yang terus meningkat dalam sebulan terakhir ini seyogyanya menjadi perhatian negara. JDP selaku lagi menyerukan kepada Negara melalui Presiden Joko Widodo untuk segera mengambil sikap dalam mengevaluasi dajbatau mereview kembali pola pendekatan keamanan (security approach) yang telah menjadi pilihan utama dalam menyikapi situasi keamanan di wilayah pegunungan tengah Tanah Papua selama ini.
Apakah masih relevan untuk menambah dan atau menebalkan personil militer ke wilayah pegunungan tengah Tanah Papua ? JDP juga mendesak pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang seringkali dijuluki Kelempok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Kriminal Teroris (KST) untuk tidak menjadikan warga sipil sebagai sasaran dari serangan bersenjata yang dilakukannya.
JDP sangat prihatin apabila masih ada warga sipil seperti Ibu Tarina Murib yang mesti meregang nyawa akibat diserang secara melawan hukum oleh siapapun, termasuk TNI atau Polri dan juga TPNPB/KKB/KST.
JDP juga meminta Presiden Joko Widodo dan negara mempertimbangkan “tawaran” dan atau pernyataan TPNPB untuk memulai langkah dialog dan atau negosiasi terkait masih adanya mantan Pilot Susi Air yang disandera saat ini. Bagaimanapun JDP meyakini bahwa jalan penyelesaian konflik bersenjata yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun di Tanah Papua hanya dapat diselesaikan melalui dialog damai, bukan dengan mengangkat senjata. CW.