T3lusur Manookwari Christian Warinussy sebagai juru bicara Jaringan Damai Papua (Jubir JDP) saya menyampaikan bahwa JDP sangat menyesalkan dipilihnya terus menerus cara-cara kekerasan oleh pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) yang oleh TNI Polri dan Negara disebut Kelompok Separatis Teroris (KST).
Dimana pada Rabu (1/3) di jalan Paradise, kilometer 4, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, diduga keras TPNPB telah menembaki anggota TNI dari Kodim 1715/Yahukimo. Sehingga seorang anggota TNI atas nama Pratu Lukas Worembai (LW) meregang nyawa setelah terkena tembakan di bagian dada sebelah kiri.
Diduga pula ada 3 (tiga) orang personil TNI mengalami luka tembak, yaitu : Pratu Nikodemus Sudumuru (NS) tertembak pada pinggang belakang sebelah kanan; Sertu Roby Sohoka (NS) tertembak di paha sebelah kanan); dan Pratu Jakonias yang mengalami luka rekoset pada pinggang belakang sebelah kiri). Ketiganya saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Yahukimo.
JDP sungguh menyesalkan terjadinya kekerasan bersenjata yang berakibat gugurnya seorang prajurit TNI dan lainnya luka-luka. Dalam kapasitasnya sebagai fasilitator damai,
JDP senantiasa mendorong negara bersama TNI dan Polri untuk senantiasa mengedepankan langkah membangun perdamaian di atas tanah Papua. Bahkan JDP senantiasa mendorong pihak TPN PB sebagai organisasi agar mau mempertimbangkan untuk memulai langkah damai dalam membicarakan cara untuk mengakhiri kekerasan bersenjata yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun diatas Tanah Papua.
Pilihan damai menurut JDP akan sangat menolong bahkan memberi jaminan keamanan dan keselamatan bagi rakyat sipil asli di Tanah Papua. JDP ingin mengingatkan bahwa pilihan dan sikap TPNPB untuk terus mengambil langkah kekerasan demi tercapainya cita-cita Papua Merdeka, seyogyanya dapat direspon secara baik dan terhormat oleh Presiden Joko Widodo dan jajarannya untuk segera memulai langkah-langkah penyelesian damai atas konflik sosial politik yang senantiasa menggunakan Anasir kekerasan selama lebih dari 50 tahun ini.
JDP perlu mengingatkan semua pihak bahwa jalan damai melalui dialog sangat dijamin tidak akan membunuh siapapun dan tidak akan membawa korban diantara semua pihak yang memilihnya sejak sekarang ini di Tanah Papua dan Indonesia.