Bogor t3lusur.com Intelektual itu masuk ke dalam wilayah obyek yang dia telaah, sehingga dia bisa meneliti, memahami dan memaknai obyek yang sedang ditekuni dan diasyikinya, tetapi pelaku spiritual justru memasukkan obyek yang dia asyiki itu ke dalam jiwa dan ruh dirinya. Kondisi ini ungkap Eko Sriyanto Galgendu saat mengawali acara silaturahmi spiritual Tim GMRI (Gerajan Moral Rekonsiliasi Indonesia) ke wilayah Bogor sekitarnya, hari Selasa 25 Oktober 2022.
Dialog bersama Kang Teja dkk di Desa Mandala Wangi, Tugu Selatan, Bogor ini dihantar langsung oleh Profesor Yudie Hayono dan Setyo Wibowo juga langsung disambut acara ngopi di tengah hujan gerimis yang membasah bumi Parahiyangan.
Usai dialog santai dan menikmati kopi racikan khas komunitas manusia pecinta lingkungan hidup ini bersama sahabat dan kerabat GMRI langsung sepakat membangun Posko Negarawan di Desa Pandan Wangi lali terus meninjau lahan yang akan segera digunakan untuk membangunan Universitas Nusantara di kawasan tersebut.
Pendek kata, satu event besar akan segera menandai derap langkah GMRI dalam bentuk kalaborasi sedekah bumi bersama sejumlah paguyuban serta lembaga adat setempat dalam satu judul “Prosesi Tirta Agung Bumi Parahiyangan” yang akan dipusatkan di kawasan Puncak Selatan Bogor.
Ikhwal Universitas Nusantara yang terintegrasi dengan kota mandiri dengan paduan bangunan hibridasi antara lokal Wisdom, futuristik yang papak imajinatif ini merupakan gagasan Profesor Yudhie Haryono dalam wujud tujuh fakultas yang diorienrasikan pada ide, gagasan serta cita-cita khas suku bangsa Nusantara yang telah menjadi Indonesia sejak proklamasi pada 17 Agustus 1945. Karena itu, UUD 1945 yang asli dan Sila-sila Pancasila akan menjadi pakem penuntun perguruan tinggi yang berklas internasional ini nanti.
Ratusan hektar lahan yang tersedia dan menghampiri diantara bukit dengan view Gunung Tangkuban Perahu ini pun kelak diidealkan bisa dimanfaatkan juga sebagai ladang usaha mandiri yang berbasis rakyat sambil merawat lingkungan setempat.
Idealnya, upaya mewujudkan Universitas Nusantara ini kelak, tidak cuma mencetak generasi yang cerdas dan kritis serta berjiwa patriotis, tetapi juga sarat memiliki muatan lokal dan spiritual yang akan mematri etika, moral dan akhlak generasi baru Nusantara yang diharap mampu memimpin dunia dan mewarnai peradaban baru manusia di masa depan.. Jacob Ereste