Jakarta t3lusur.com Muncul di berbagai daerah yang kembali mengusung presiden Joko Widodo bisa melanjutkan satu kali lagi menjadi presiden yang kemudian mengangkat perjuangan Jokowi tiga periode. seperti di Manado dan Kupang NTT, relawan Indonesia Satu (RIS) yang sudah mendeklarasikan Jokowi tiga periode. Kemudian ada Kobar, ada Jokpro dan gerakan-gerakan lainnya.
Dr Denny Tewu mantan Ketua umum Partai Damai Sejahtera(PDS) ini ketika dimintai tanggapannya tentang adanya usulan masyarakat tentang tiga periode mengatakan.
“Saya kira sebagai ungkapan demokrasi atau kebebasan berpendapat hal itu wajar-wajar saja, apalagi melihat kinerja Jokowi yang bagus sekali selama 2 periode ini, rakyat masih berharap lebih atas kepemimpinan dan teladan yang diperlihatkan Pak Jokowi”, ujarnya mengawali perbincangannya.
Namun lanjut Denny yang juga Dosen Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu tergantung dari siapa pendapat itu di lontarkan kalau dari rakyat biasa itu bisa dimaklumi, namun kalau itu statement dari pejabat negara atau pemerintah tentu sangat disayangkan, karena mereka harus berpegang pada konstitusi yang berlaku saat ini.
Berangkat dari pengalaman masa lalu telah dirasakan bahwa jabatan Presiden yang berulang-ulang akan mendatangkan musibah bagi Indonesia, karena Presiden juga manusia biasa yang akan terbawa dengan emosi keluarga maupun kroni untuk tetap berkuasa dengan berbagai cara yang buntutnya dibenci rakyat dan pada akhirnya tidak baik untuk demokrasi di Indonesia.
“Intinya buat saya jangan sia-siakan keberhasilan hasil perjuangan reformasi yang lalu, jangan jatuh lagi ke lobang yang sama. Karena pada akhirnya yang menderita juga rakyat pada umumnya.
Menurut Denny Tewu apakah ada kemungkinan gerakkan tiga periode ini bisa terwujud, di alam demokrasi ini, semua bisa saja terjadi kalau tidak ada lagi orang yang waras dan mau berpikir kedepan untuk kepentingan rakyat Indonesia yang damai dan sejahtera.
Banyak yang berpandangan bahwa sistem demokrasi hanya cocok bagi rakyat yang sudah dewasa dan mau belajar dari sejarah bangsanya, pasca reformasi Rakyat Indonesia dipaksa menjadi dewasa dan bijaksana, sehingga jangan lagi ada yang mengatakan Rakyat Indonesia belum siap !
Tentang adanya pandangan bahwa gerakan 3 periode dikatakan penghianatan refornasi menurutnya pernyataan diatas jelas sejarah telah membuktikan bahwa gerakan itu akhirnya hanya akan menyengsarakan rakyat. Kita bisa buktikan juga saat-saat penguburan Soekarno dan Soeharto, itu jauh berbeda suasananya dengan penguburan Habibi maupun Gusdur, hal inipun bisa menjadi perenungan bagi kita semua.
Tentang adanya alasan yang diusung penggerak 3 periode antaranya karena belum ada sosok yang dianggap bisa menjamin kelanjutan program Jokowi, dan perlu menghindari politisasi agama kalau tidak ada sosok kuat. Denny mengungkapkan saat pasca reformasi juga kita kebingungan mencari pemimpin bangsa, bahkan mencari pemimpin yang sudah berpengalaman dengan memiliki integritas sangat menyulitkan.
Faktanya bisa terlewati dengan baik, kalau saat ini Indonesia dihargai dunia itu bukan hanya karena Presiden Jokowi semata, namun kita harus yakini bahwa itulah buah-buah reformasi yang sudah sesuai pada tracknya, tinggal terus disempurnakan tanpa harus kembali mengulangi sejarah lalu yang kelam.
Kemudian harapannya di pilpres 2024 nanti Indonesia harus maju terus kedepan dengan memperbaiki sistem demokrasi yang lebih baik, dengan tata kelola yang lebih matang untuk kepentingan Rakyat Indonesia dengan nilai-nilai kebangsaan yang semakin diperkuat sebagai fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Pancasilais, tutupnya. YM