Medan t3lusur.com Ketua DPW MUKI Sumut, Dedy Mauritz W.Simanjuntak menyinggung keseriusan Menteri ATR/Kepala BPN yang baru dalam memberantas mafia tanah, salah satunya memberikan kepastian hukum bagi rakyat yang mengurus sertifikat melalui jalur PRONA., saat dijumpai di kantor DPW MUKI Sumut, Jalan Sunggal No. 55 A Medan.
Dedy menjelaskan contoh kasus yang menimpa Pdt. Yusup Sinaga dan istrinya Lilis Suryani Sihombing. Kasus ini diketahui saat BPN menyampaikan informasi adanya program pengurusan tanah sertifikat dari pemerintah . Lalu ia mengurus melalui jalur PRONA agar sertifikat SK Camat miliknya menjadi Sertifikat Kepemilikan yang terletak di Dusun I Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu. Di atas tanah tersebut Lilis dan suaminya, Pdt. Yusup Sinaga mendirikan Yayasan Rehabilitasi Narkoba.
Suatu ketika kediaman sekaligus pusat rehabilitasi Narkoba dan ODGJ tersebut di datangi oleh utusan pengembang yang membawa berkas yang sangat tebal. Di duga sertifikat milik warga yang berjumlah 131 orang. Betapa terkejutnya Lilis mendapati sertifikat tanah mereka sudah ada ditangan pengembang tersebut. Dan setelah di periksa ternyata sudah pernah dilakukan cek bersih pada tanggal 21 Desember 2020. Lalu Lilis menjumpai Arman, pemilik pertama yang menjual tanah miliknya, dan mengaku tidak pernah mengurus sertifikat dan menjual tanah itu ke pihak manapun selain kepada Lilis Suryani.Arman bahkan berani mempertanggungjawabkan hal ini di hadapan hukum.
Lilis menjumpai pegawai BPN bernama Marakkup, dan ia mengatakan bahwa surat itu sudah ada ditangan pengembang dan di ketahui oleh Kakanwil. Lilis berulangkali ke BPN Deli Serdang, namun pejabat yangberwenang selalu menghindar.
DPW Majelis Umat Kristen Indonesia mendatangi BPN Deli Serdang pada 14 Juni 2022, namun Putri, Kasi Pengendalian dan Penanganan Sengketa dan juga Plt.Kasie Penetapan Hak dan Pendaftaran tidak bersedia ditemui dengan alasan sibuk.
DPW MUKI Sumut, selaku pihak yang mendampingi menyatakan : “ Kami berkepentingan mengurusi permasalahan ini mengingat pemilik lahan tersebut adalah pendeta dan juga pengurus DPW MUKI Sumut. Ada puluhan orang yang sedang dirawat di Yayaysan tersebut, dan ratusan orang telah mengalami kesembuhan. Jadi Yayasan ini telah membantu Negara, tutur Dedy”
Dan sebagaimana pengakuan ibu Lilis bersama suami, diduga bukan hanya mereka yang menjadi korban, melainkan ada ratusan warga lain disekeliling yayasan ini.
Dedy Mauritz W.Simanjuntak, MACE, M.Th meminta Menteri ATR/Kepala BPN yang baru Marsekal Purn. Hadi Tjahyanto untuk mengusust kasus ini. Menteri Hadi berjanji untuk menciptakan kepastian hukum dan rasa aman bagi masyarakat. Sekarang kami menagih janji tersebut, silahkan berkunjung ke Deli Serdang dan perbaiki institusi bapak di Sumatera Utara ini”, lanjut Dedy.
“Dan ini bukan satu-satunya kasus yang terjadi, ada kasus lain juga, dimana salah satu gereja besar di Sumut sedang berperkara dengan pengusaha ternama di Sumut. Dan diduga melibatkan unsur orang dalam lingkaran institusi ini. Deli Serdang patut menjadi atensi khusus dari bapak menteri”, tutup Dedy.
