Jacob Ereste : Upacara Ritual Bersyukur Kepada Bumi Di Gunung Tangkupan Perahu Yang Sarat Nilai-nilai Spiritual

Terkini
Bagikan:

JAWA BARAT- T3LUSUR Acara “Ngertakeun Bumi Lamba” di Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, Minggu, 26 Juni 2022 sejak pagi sudah dihadiri ribuan orang yang datang dari berbagai daerah.

Hadir diantaranya para sesepuh serta sejumlah pemangku adat se Jawa dan Bali. Sementara Wali Spiritual Indonesia, Eko Sriyanto Galgendu yang bersama keluarga besar Kolonel AD, Deden Sumalik SE berkenan memberi tausiah tentang Bumi Parahiyangan serta peranan besar Prabu Siliwangi di Nusantara ini.

“Antragna Pusaka Buhun” pada acara Ngertakeun Bumi Lamba yang ke 14 bertema “Antragna Pusaka Buhun” bermakna Lungsurnya Pusaka Luhur warisan leluhur.

Rangkaian puncak acara Ngertakeun Bumi Lamba sesuai amanat leluhur untuk melaksanakan Pagendingan/ Gelar budaya “Gamelan Degung Gending Pakuan Pajajaran, dengan menabuh 4 Lagu Gede yang di sakralkan oleh leluhur
Pajajaran.

Diantaranya tetabuhan lagu tersebut adalah
Degung Kawitan tentang asal muasal manusia. Lalu Degung Palwa sebagai gending penghormatan untuk mengenang kebesaran bangsa Nusantara. Menyusul kemudian Degung Sangku’ratu. Gending ini khusus untuk upacara
penobatan seorang raja.

Pada acara Ngertakeun Bumi
Lamba yang ke 14 ini memang akan menobatkan sang Danghyang Purbakancana
Parahyangan (Gunung Tangkuban perahu) sebagai mandala yang disucikan.

Hingga Degung Gendre yang dipersembahkan secara khusus kepada mending Mantan Presiden Soekarno. Karena menurut cerita para sepuh saat Soekarno berada di istana Tampak Siring dahulu sering mendengarkan lagu Gendre sambil membaca Kitab Layang Salaka Domas yang secara harfiah Salaka tersebut adalah berasal dari delapan ayat Kitab Suci yang meliputi masa kehidupan. Dan pada masa berjaya di Pakuan Pajajaran, isi dari kitab suci itu selalu dibaca pada malam yang sunyi, penuh kedamaian pada puncak upacara Kuwera Bakti di
Kunjungan Balai Kihara Hyang.

BACA  PASKIBRAKA DIDIDIK MENJADI ROLE MODEL PANCASILA

Pada saat yang sama langit bebas bercahaya dengan purnama yang sempurna yang dipimpin oleh Brahmesta.

Pada hari-hari berikutnya rahmat suci itu diarak dalam “Niskala Wastu Jampana” di sekitar Balai dan berlanjut ke
kompleks Pakuan dengan upacara spritual yang sakral.

Kitab inilah yang menginspirasi Bung Karno dalam merancang Monumen Nasional (Monas) dengan lambang Lingga dan Yoni yang bermakna “Kawitan” berdiri tegak menjulang tinggi
menyangga Layang Salaka Domas (Jimat Nagara) sebagai simbol kobaran api semangat juang bangsa indonesia.

“Antragna Pusaka Buhun” dihadap dalam upacara Ngertakeun Bumi Lamba Yang ke 14 mendatangkan berkah dan kebaikan bagi persaudaraan dalam keragaman perbedaan, sehingga manusia Indonesia dapat menggapai keindahan serta manfaat yang diharapkan penuh rasa pdamai dan cinta kasih yang terbingkai dalam “Bhinneka Tunggal Ika : Tan Hana Dharma Mangrwa. Silih Asih, Silih Asah dan Silih Asuh.

Begitulah diantaranya, Prabu Siliwangi yang telah meletakkan dasar persatuan dan kesatuan tanpa batasan cinta dan kasih dalam ujud mengasah dan juga mengasuh.

Tangkuban Perahu, 26 Juni 2022

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *