T3lusur-Jakarta Dicokoknya pasangan selebriti Nia Rahmadani dan Ardy Bakrie akibat kasus penyalahgunaan Narkoba menghenyak semua pihak, bagaimana tidak di tengah kemampanan pasangan muda itu lagi-lagi tersandung benda haram tersebut. Lantas apa yang yang menjadi persoalannya apakah tekanan hidup ataukah memang ada hubungannya masa pandemi yang mengharu biru dunia ini.
Jeffry Tambayong Ketua Umum GMDM yang sekaligus juga lawyer ini menegaskan bahwa dunia artis dan Pengusaha menurutnya, bukan susah diberantas dikalangan artis atau selebriti. Karena Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional ( BNN ) sudah dapat melakukan pemberantasan Narkoba cuma memang butuh goodwill tanda baik dikalangan artis atau masyarakat, mereka harusnya menyadari bahaya tentang penyala gunaan narkoba tersebut.
Artinya lanjut Jefry orang mempergunakan narkoba bisa terjadi, karena tiga hal pada dirinya yaitu masuk rumah sakit, masuk penjara dan masuk kuburan ( meninggal dunia). Bila masuk penjara atau rumah sakit masih bisa pertobatan tetapi kalau meninggal dunia tidak lagi bisa bertobat.
Jadi sarannyahendaknya semua artis diberi seminar penyuluhan tentang pencegahan pemberantasan penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba ( P4GN ) sehingga para artis tidak lagi mau coba-coba menggunakan narkoba karena bisa menghancurkan mereka sendiri.
Berbicara tentang bahaya narkoba memang ini sangat membahayakan bagaimana kejahatan-kejahatan, kekerasan dan tawuran ini akibat narkoba, kenapa, orang dewasa dan anak-anak yang memakai narkoba pasti kehilanga kesadaran dan mereka bisa melakukan hal-hal yang negative termasuk kriminal, kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) dan sebagainya dan sangat retan .
Jadi kalau anak pakai narkoba akan melakukan hal negative termasuk pada temannya sendiri oleh karena itu bahaya negative dari narkoban sangat luar biasa.
Jeffry merasa prehatin bagaimana situasi pandemi ini dimanfaatkan para pengedar narkoba, dengan lugas memaparkan seperti rilis akhir tahun lalu bagaimana BNN maupun Mabes Polri di masa pandeni peningkatan penyalah gunaan narkoba bisa 2-3 kali lipat.
Sehingga pemakian narkoba makin meningkat sekali, dengan dalih stress atau depresi lalu mereka mencari pelarian yang salah. Harusnya pelarian itu dengan cara olah raga atau dengan berdoa atau beribadah .
Sekali lagi masa pandemic memang sangat rawan penyalah gunaan narkoba dan keadaan ini harus benar-benar diperhatikan. Sebab sudah banyak bukti anak-anak tertangkap masalah narkoba dimasa pademi ini, sehingga orang harus waspadalah.
Kemudian mengenai apa peran pemerintah dalam mengatasi narkoba sekarang ini ada Intruksi Presiden (INPRES) 2 tahun 2020 tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba harus melibatkan semua stakeholder. Pemerintah harus melibatkan pihak swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat juga TNI dan Polri juga BNN harus bekerja sama sehingga penanganan ini dari hilir sampai kehulu sehingga penberantas narkoba berjalan dengan baik.
Sebagai ketua GMDM Jeffry berpesan untuk generasi bangsa tanpa Narkoba bahwa narkoba itu harus dianggap seperti kotoran sehingga memakai narkoba seperti memakan kotoran baik sampah atau yang lainnya.
Narkoba itu sesuatu yang pasti akan menghacurkan masa depan kita. Di mana tidak ada pemakai narkoba hidupnya bahagia dan sukses tetapi hancur, baik dari sisi kesehatan , keluarga dan yang jelas semua dirugikan termasuk diri sendiri, lingkungan maupun keluarga keluarga besar, terutama bangsa ini.
Untuk itu hindari pemakian narkoba dan ciptakan generasi melenial di mana generasi yang bersinar yaitu generasi bersih dari narkoba.
Dengan slogan dan semangat bahwa Kita pernah bersatu mengalahkan penjajah Belanda dan Jepang, berangkat dari pengalaman yang sama jika kita bisa bersatu pasti bisa mengalahkan bentuk apapun penyalahgunaan narkoba…..Merdeka