T3lusur-Jakarta-Suasana negara yang terkotak-kotak baik agama, etnis dan budaya membuat kesatuan ini agak goyah. Sementera disadari bahwa Indonesia terbentuk oleh anugrah Tuhan melalui komitmen bersama dari saudara-saudara kita dari berbagai suku, kaum, bahasa dan agama.
Dalam segala perbedaan ini melebur menjadi satu dalam persaudaraan yang kokoh untuk mewujudkan kemerdekaan yang merupakan hak hakiki dari setiap orang dan bangsa.
Oleh karenanya semangat dan komitmen kemerdekaan itu harus tetap dipelihara dan diperkuat dan persaudaraan Indonesia ini adalah salah satu alat bagaimana memelihara persatuan, ungkap Ketua umum persaudaraan Indonesia Daulat Raja Agung Panuturi Hasadaon Dr. Jooner Rambe, SE, MM saat temu persaudaraan Indonenesia Minggu 30 Mei 2021 di sebuah restoran di Matraman Jakarta Pusat.
Temu Persaudaraan Indonesia dengan tema Sansiote Sampate Pate yang artinya kebersamaan dalam persaudaraan ini dihadiri 20 orang yang terdiri dari Sultan, Raja dan tokoh agama dan tokoh masyarakat antaranya Imam besar FBR sebuah forum anak anak Betawi, Sultan, Raja dan para pendeta dan tokoh masyarakat.
Daulat melanjutkan bahwa kehadiran PI yang memiliki visi Indonesia yang damai dalam kerukunan serta berkeadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia dengan misi membangun kehidupan yang damai saling menghargai, toleran, serta sifat gotong royong pada seluruh rakyat Indonesia, selanjutnya Melakukan aksi-aksi sosial, penguatan pembangunan sumber daya manusia, serta upaya-upaya pemberdayaan masyarakat, dan juga Menjadi mitra pemerintah dalam ikut mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI, yaitu : Masyarakat yang adil dan makmur, serta ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan perdamaian dunia.
Perkumpulan Persaudaraan Indonesia (PERSINDO) ini lanjut raja Tapanuli Selatan ini berdiri dan ditopang oleh empat pilar utama yaitu Cinta kasih dan Penghargaan terhadap sesama dan Toleran, Gotong Royong dalam mewujudkan cita-cita dan dalam kehidupan bermasyarakat, Selanjutnya ada Prestasi dan Kerja Nyata dalam karya dan karsa, Dan Juga menghargai dan melestarikan adat, budaya, dan kearifan lokal yang sudah ada di Indonesia.
Persaudaraan Indonesia adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial kemanusiaan,non profit,bernuansa nasional dan non partisan. Dalam menjalankan visi & misi nya Persaudaraan Indonesia selalu berusaha melibatkan semua unsur dan elemen masyarakat yang peduli dan cinta damai.
Persaudaraan Indonesia dalam mengemban tugas dan pelayanannya akan merambah keseluruh Indonesia, bahkan sampai mancanegara khususnya untuk orang-orang Indonesia yang ada disana dan juga bangsa- bangsa.
Daulat Raja yang hadir saat temu persaudaraan Indonesia didampangi, beberapa tokohnya ntara Pdt. Shepard Supit, ketua harian, YM. DR AA MAPARESSA RAJA MAROS, KH LUFTI HAKIM IMAM BESAR FBR, PANINDITA I GEDE SUPARTA SH ..TOKOH AGAMA HINDU, .Js Liem Lilyana Lontoh Ketua Matakin DKI Jakarta, Christo Rae..Tokoh Agama Katolik, H.Ferry Iswan Sekretaris Persaudaraan Indonedia, Pdt Jeffry Manopo SH Lembaga Paskah Indonesia, Merry Hadasah Jakarta Christian Centre, Pdt Donald Sendouw
Persekutauan Hamba Tuhan Kawanua (Pakatuan), Pdt Joppie Sembung Ketua Biro External GPDI DKI Jakarta, Dra Nontje Masengi M.Th…Pakatuan Minsel, Yanni Kiroyan…Pakatuan Bitung dan Fatiz Muhaimin Perwakilan Mahasiswa UIN syarif Hidayatulah.
Persindo lanjut Daulat Raja sebuah bahwa Persindo ini adalah sebuah wadah organisasi yang memadukan antara organisasi agama dan budaya yang memang selama ini belum ada. Dengan harapan agar Persindo ini mampu kembali merekatkan persaudaraan yang sesama anak bangsa tanpa membeda-bedakan baik tingkat ekonomi, pendidikan asal dan sebagainya.
Dalam kesempatan ini daulat raja juga mengajak semua pihak untuk bersama bergabung dalam Persindo sehingga kedamaian cinta kasih itu akan mewujud di bangsa ini karena diikat dalam persaudaraan.
Napak Tilas Sungai Ciliwung
Tentang peran Persindo dalam memperjuangkan kembali persaudaraan imam besar Forum Betawi Rempug (FBR) KH Lufti Hakim sangat bahagia dan terhormat serta mengapresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan Persindo ini. Menariknya para tokoh yang hadir sekalipun datang dari berbagai suku, agama dan profesi tetapi bersepakat mencari titik temu bukan mencari titik pisah atau perbedaan apalagi konflik yang muaranya menjadi permusuhan diatara anak bangsa.
“Bukan hal hebat kalau kita ini harus tampil beda, karena diakui atau tidak kita ini sudah berangkat dari perbedaan dan memang sudah beda berbeda latar belakang budaya, agama, pendidikan, fisik dan lain sebagainya”, tandas KH Lufti Hakim serius.
Artinya tidak usah lagi dipertentangkan karena memang sudah berbeda dari awalnya. Sekarang tugas kita mencari kesamaan yang atau titk temu. Dengan begitu bisa menjalin sinergi bekerjasama sehingga tercipta baying-bayang Sorga di muka bumi.
Karena baying-bayang Sorga di muka bumi tidak bisa dilakukan sendiri harus dengan bergotong royong dengan segala potensi yang ada dari semua pihak. Supaya Sorga yang ada kedamaian cinta kasih kerukunan itu bisa diwujudkan di tempat hidup sekarang ini, ungkapnya.
Pdt Shepard Supit ketua harian Persindo yang juga salah satu opendiri ini, menambahkan acara temu Persaudaraan Indonesia ini sekaligus memperingati hari lahirnya Pancasila. Karena dengan Pancasila kita diingatkan kembali akan dasar yang menjadi alat penyatuan dalam keberbedaan tersebut. Disisi lain sebagai sesama saudara juga turut prihatin dan berdoa bagi saudara-saudara yang ada di Poso dengan peritiwa terbunuh karena teroris serta berdoa untuk Papua yang belakangan ini sedang menjadi perbincangan hangat persoalan KKB dan teroris.
“Dalam rangka temu persaudaraan Indonesia ini kita memperingati hari lahirnya Pancasila sekaligus berdoa untuk saudara korban teroris di Poso dan juga Papua”, terang Shepard yang juga gembala gereja rakyat ini
Kemudian mengenai agenda ke depan Persindo yang secara legalitas yang sudah tercatat di kemenkumham ini akan menyelenggarakan napak tilas sungai Ciliwung dalam rangka memmperingati HUT DKI Jakarta. Dalam agenda napak tilas tersebut akan menyusuri sungai Ciliwung dengan perahu sambil membangikan sembako kepada masyarakat sekitar.
Disisi lain dalam tangka membangun persaudaraan Persindo bekerjasama dengan mahasiswa UIN untuk mengadakan kegiatan bersama lintas agama ke Poso. Dari kegiatan mahasiswa ini diharapkan mampu memberitahukan cara-cara hidup bertoleransi dan saling menerima keberbedaan tersebut sebagai sesama saudara. Kegaiatan ini diharapkan mampu mengurangi pemaparan faham radikalisme pada tingkat anak-anak, pungkasnya.