T3lusur-Papua-Jaringan Damai Papua (JDP) menyambut hangat langkah Pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Pohukam) Mahfud MD bertemu sejumlah tokoh agama dari Tanah Papua belum lama ini di Jakarta. Pertemuan dengan beberapa pimpinan Gereja Katolik dan mantan Duta Besar (Dubes) Republik Indoensia untuk Kolumbia Drs.Michael Manufandu sesungguhnya sudah lama diharapkan terjadi.
Sehingga sebagai Juru Bicara JDP, kami mendorong Prof.Mahfud MD untuk terus memperluas ruang dialog dengan sejumlah tokoh dari Tanah Papua. Pertemuan dengan kalangan tokoh agama perlu dilakukan dengan Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB), Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua (PGGP) baik di Provinsi Papua maupun di Provinsi Papua Barat.
Selain itu, Menko Polhukam juga perlu mendekati ketiga Pemimpin Gereja asli Papua yang kini Gerejanya telah menjadi anggota Persekutuan Gereja-Gereja Pasifik, seperti Presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Pdt.Dorman Wandikbo, Presiden Gereja Kemah Injil di Tanah Papua Pdt.Dr.Benny Giay, Presiden Gereja Baptis di Tanah Papua Pdt.Dr.Socratez Sofyan Yoman serta Ketua Badan Pekerja Am Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) Di Tanah Papua Pdt.Andrikus Mofu.
JDP memandang bahwa dengan mengundang keempat tokoh pemimpin gereja terakhir ini akan melengkapi perspektif pemerintah dalam mendorong dimulainya pembangunan perdamaian di Tanah Papua ke depan.
Di samping itu dengan para tokoh agama lain di Tanah Papua, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Majelis Muslim Papua dan Muhammadiyah serta Nahdlatul Ulama (NU) juga penting diajak berdialog oleh pemerintah Indonesia melalui Menko Polhukam.
Dialog dengan para pemimpin agama di Tanah Papua ini dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, dari tatap muka, diskusi tematik dengan menggumuli satu dua topik kemanusiaan hingga datang kepada membahas teman yang berat mengenai memoria pasionis Orang Asli Papua sebagai bagian dari rakyat Indonesia. Kemudian meminta pandangan Gereja dan pemuka agama di Tanah Papua mengenai tawaran langkah penyelesaian akar-akar persoalan di Tanah Papua sejak dahulu hingga dewasa ini.