Dr. Zevrijn Boy Kanu, S.H., M .PdK, M.H Tiga program Unggulan di STT GGI

T3LUSUR
Bagikan:

T3lusur-Jakarta Tak mudah membuat suatu program ataupun lembaga apalagi saat pandemi corona yang belum tahu kapan berujung. Kalaupun ada yang memiliki keberanian hanya terbatas, salah satu orang yang terbatas itu adalah Zevrijn Boy Kanu yang saat ini mendirikan sebuah lembaga pendidikan berbasis teologia dan pendidikan Kristen.

Gracia Global Indonesia inilah nama STT yang barusan diresmikan. Zevrijn Boy Kanu yang akrab dipanggil Boy ini ketika di temui di kantornya bilangan Penjaringan Jakarta Utara, memaparkan bahwa lembaga pendidikan yang awalnya di bangun di Batam sejak tahun 2005-2008.

Persoalanya waktu itu belum punya legalitasnya, ditambah masih focus dengan pekerjaan yang lain. “Saya awalnya buka kantor pengacara di Batam tahun 2004 sampai 2009, sekaligus juga buka lembaga pelayanan”, ujarnya Zevrijn Boy Kanu yang juga tercatat sebagai pengacara ini.

Kemudian tahun 2009, Boy ke Jakarta dan memulai rencana membuat sekolah dan mencari orang yang tepat untuk di sekolah itu. Tetapi saat mencari orang yang tepat untuk mengembangan GGI di Jakarta, lantas kemudian ditawari oleh Pdt. Yohanes Henukh ketua STT Pokok Anggur untuk mengajar di STT tersebut, makanya sempat terhenti.

Namun pikiran dan cita citanya untuk membuka GGI itu selalu terngiang-ngiang, bagaimana bisa bertemu dengan orang yang tepat untuk membuka sekolah yang pernah di rintis di Batam pindah ke Jakarta. Nah akhirnya ditahun ini 2021mendirikan STT Gracia Global Indonesia (GGI) dengan terlebih dulu mengundurkan mengajar di STT Pokok Anggur.

Untuk  nama GGI sendiri, menurut pria yang menggawangi sebuah lembaga advokat PERADI Perjuangan Bersatu ini, di mana Gracia itu berarti anugerah, dan anugerah ini harus disampaikan secara global atau seluruh masyarakat dunia yang berasal dari Indonesia itu filosofinya, artinya seluruh dunia harus tahu seperti ayat Matius 28:19-20 kabarkan injil ke seluruh dunia bagi mereka yang percaya.

BACA  "Persidangan Virtual HRS, Solusi Penyelesaian Perkara di Pandemik Covid-19"

Kampus GGI sendiri ada di Bekasi dan kegiatan campusnya akan dimulai bulan Juli, karena penerimaan sampai mahasiswa bulan Mei.

Pertimbangan masih situasi pandemic untuk proses perkuliahan dilakukan secara online, sambil menunggu legalitas hingga selesai. Sekalipun masih menunggu legalitas tetapi dasarnya adalah undang-undang dasar 45 alienia ke 4 yaitu mencerdaskan bangsa, konsep mencerdaskan bangsa adalah bukan hanya pengetahuan tetapi juga akhlak sikap karakter moral. “Jadi kami mendirikan sekolah ini untuk mempersiapkan moral”, tukasnya mantab.

Bicara unggulan dari GGI, Zevrijn Boy Kanu ada tiga, pertama setiap mahasiswa harus paham hukum, kenapa, karena pendirinya sendiri berlatar belakang hukum di mana dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa harus memahami pengertian-pengertian hukum, nantinya akan di bawa dalam masyarakat luas.

Sehingga ke depannya alumni-alumninya memahami hukum meskipun tak terlalu mendalam, tetapi ketika turun di tengah-tengah masyarakat mereka mampu membela dan menolong orang-orang yang terkena masalah hukum.

Kemudian kedua GGI juga akan mengajarkan wirausaha dengan bekal wirausaha yang didapatkan mereka mampu berkreasi di lapangan. Selama ini pendeta hanya dibekali secara teologi sehinga sulit ketika harus terjun ke lapangan untuk menghidupi pelayanannnya.

Ketiga GGI juga akan mengajarkan music di mana dalam bidang musik akan mengajarkan murid- muridnya mengerti tentang music untuk melengkapi pelayanan

Sebagai kampus yang baru bisa dikatakan masih bayi yang baru lahir, untuk itu akan disiapkan dibesarkan dan diberikan kehidupan yang layak agar menjadi tangguh dan kuat, tentu saja dengan tiga unggulan tersebut antarnya mengerti hukum, mampu berwirausaha dan juga mengerti music minimal mereka bisa baca note, mereka mengerti apa itu seni.

“Saya kira ini penting karena banyak sekolah alkitab tidak terlalu memfokuskan untuk ketiga hal-hal diatas ”, tegasnya serius. Berangkat dari dasar itulah kenapa GGI harus hadir meskipun sudah banyak STT yang ada di Indonesia, namun terlepas dari itu semua tujuan akhirnya adalah bagaimana STT ini menjadi universitas endingnya.

BACA  Jajakan pertama kali di Gunung Ciremai, Ini Adalah Kali Pertama Pendakian Dengan Trek Tersulit.

Jadi STT ini hanya cikal bakal atau hanya langkah pertama kemudian makin terus meningkat sehingga cita-cita ini suatu waktu jika Tuhan berkenan STT GGI menjadi Universitas.

Kiprah dan pelayanan inilah bisa disebar luaskan ke seluruh dunia, sehingga orang-orang harus tahu inilah yang dimaksudkan secara global dan dimulai dari Indonesia.

Tentang mata kuliah jelas aturan yang dari Dikti dipatuhi semua, ditambah ada sekian persen untuk lokalnya, nah bagian lokalnya inilah akan ditekankan ketiga bidang andalan tersebut. Dengan pemahaman yang baik tentang mempersiapkan diri untuk pelayan-pelayan Tuhan kedepan maka akan menghasilkan SDM yang baik.

Sistem perkuliahan berharap 4 tahun harus bisa selesai, dan di semester akhir mahasiswa akan diwajibkan praktek selama enam bulan, setelah itu mahasiswa baru mempersiapkan skripsi.

Bagi mahasiswa disiapkan akomodasi untuk asrama, cuma karena masih Pandemi akan dilihat kira-kira berapa orang yang dari daerah itu. Kalapun harus bertatap muka atau diasramakan tetap diatur secara ketat protokol kesehatan, karena ini lembaga pendidikan makanya harus tetap terjaga, harus konsisten dan harus commitmen dengan protokol kesehatan.

“Mohon doanya di mana asrama kita akan siapkan buat asrama putra dan asrami putri, untuk yang berminat bisa kita akomodasi”, ungkapnya mengajak.

Kalaupun ada mahasiswa yang tinggal dekat kampus atau masih terjangkau, boleh tetap tinggal di luar, kalaupun kuliah datang dan jika selesai langsung bisa pulang, tapi sekali lagi karena sekarang masih pandemic makanya perkuliahannya lebih banyak ke online.

Melalui online akan digalakkan supaya mahasiswa dimanapun dia berada dari berbagai kota, bahkan kita terbuka untuk mahasiswa di luar negeri, untuk bisa mendaftar. Karena STT GGI sendiri jjuga mempunyai pengajar-pengajar yang berkompeten, karena itu para dosen siap mengajar secara online.

BACA  Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita atas Musibah Sriwijaya SJ 182

Berkenaan dengan sinode yang menaungi STT GGI ini, menurut Boy sedang dipersiapkan bahkan bis ajadi melalui STT ini akan lahir sinode lalu mesti dibesarkan sehingga diakui pemerintah. Disisi lain juga sedang mengadakan penjajakan dengan beberapa sinode untuk menaungi STT GGI sendiri.

Prinsipnya GGI ini bisa berafiliasi dengan siapa saja khususnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri asal dari berbagai negara akan diakomodir supaya ini yang menaunginya. YM

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published.