PARTAI INDONESIA DAMAI DESAK PEMERINTAH MENGUSIR DIPLOMAT JERMAN

Liputan
Bagikan:

Jakarta, t3lusur.com-Mengejutkan bahwa satu kedutaan negara sahabat di Jakarta menghubungi organisasi konon tak berizin, Front Pembela Islam. Menurut berita-berita medsos seorang diplomat muda Kedutaan Republik Federasi Jerman dengan menggunakan kenderaan berplat CD (corps diplomatic) mengunjungi markas organisasi ini untuk mendapatkan informasi tentang langkah-langkah yang akan dilakukan ke depan.

Hal tersebut mengejutkan karena sudah pasti kedutaan asing di Indonesia tahu bahwa FPI beroposisi terhadap Pemerintah bahkan tokoh-tokohnya mengeluarkan kata-kata tak pantas yang dialamatkan kepada Presiden, TNI, POLRI, dan juga penghinaan terhadap agama-agama minoritas.

Kedutaan asing mencari informasi melalui instansi-instansi resmi seperti POLRI, Kementerian-kementarian, bahkan dinas intelijen dibolehkan sesuai batasan hukum internasional. Kalau diplomat bersangkutan mengalami suatu hal yang membahayakan keselamatan dirinya dalam kegiatannya tersebut, maka Pemerintah Indonesia bisa dituding gagal memberi perlindungan kepada diplomat asing sesuai kewajiban menurut konvensi internasional. Karena itu Partai Indonesia Damai (PID) mendesak Kementerian Luar Negeri untuk memanggil Duta Besar Jerman dan menyampaikan protes atas kegiatan diplomat muda dimaksud.

Demikian dikemukakan Mangasi Sihombing, Wakil Ketua Umum PID, yang nota bene pernah bertugas di beberapa Kedutaan Indonesia di luar negeri.

Ketua Umum PID, Ir. Apri Hananto Sukandar M.Pd., menimpali bahwa kehadiran diplomat Jerman di markas organisasi tak berizin ini seakan memberi legitimasi atas keberadaan FPI. Mengingat hal itu PID mendesak Pemerintah untuk mengusir diplomat muda Jerman tersebut alias menyatakannya sebagai persona non-grata.

Langkah pengusiran tersebut bertujuan untuk menghapus ganjalan dalam hubungan antara kedua negara. Demikian ditambahkan Mangasi, seraya menghimbau ketegasan Pemerintah untuk memproses secara hukum ucapan-ucapan penghinaan yang selama ini ditujukan kepada lembaga-lembaga resmi. Sebagaimana diketahui baru-baru ini, Presiden Joko Widodo dan Menko Kemaritiman dan Investasi telah mengemukakan bahwa pendekatan hukum akan dikedepankan. Rakyat menunggu!.

BACA  Peran Pemuda Papua Serta Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan SDM Papua

Tentang kabar kedatangan salahs atu diplomat Jermas ke Markas FPI, Kedubes Jerman membenarkan adanya kunjungan tersebut. Sesuai yang dilansir Sindonews.com “Sehubungan dengan pemberitahuan mengenai demonstrasi yang berlangsung pada hari Jumat, 18 Desember 2020, salah seorang pegawai Kedutaan Jerman berusaha untuk mendapatkan gambaran tersendiri mengenai situasi keamanan yang bersangkutan karena demonstrasi juga dapat melintasi kawasankedutaan,” kata kedubes Jerman.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published.