Jakarta, t3lusur.com-Tiba-tiba bangsa ini dihenyakan dengan pembunuhan sadis satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, di bunuh oleh orang tak dikenal pada Jumat (27/11/2020), sekitar pukul 09:00 WITA.
Dari keterangan Sekretaris Desa Lembatongoa, Rifai, korban berjumlah empat orang. Jenazah keempat korban pembunuhan tersebut saat ini masih di lokasi dan belum dievakuasi.
“Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. itu mertua, anak, menantu,” ungkapnya, dikutip Antara.
Tidak hanya itu, sejumlah warga yang bermukim dekat rumah korban, bersembunyi dan melarikan diri ke dalam hutan yang ada di wilayah tersebut dan belum ada kabar hingga saat ini.
“Kalau situasi tentunya masih mencekam, mayat untuk sementara masih di TKP,” jelasnya. Rifai juga menjelaskan bahwa lokasi pembunuhan itu memang sangat sepi dan hanya ditempati beberapa kepala keluarga.
Pernyataan sikap Sinode GBI
Menyikapi peristiwa tragis pembunuhan yang disertai pembakaran rumah ibadah umat Nasrani ini ketua umum Sinode Gereja Bethel Indonesia Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham mengecam keras atas tragedy kemanusiaan terhadap pembunuhan orang Kristen yang terjadi di Sigi Sulawesi Tengah.
Rubin lebih jauh mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan biadab di luar kemanusiaan, seharusnya tidak boleh terjadi di negeri tercinta Indonesia. Oleh karenanya Rubin meminta dengan sangat agar pemerintah segera mengusut tuntas peristiwa ini dan menangkap para teroris dan memberikan hukuman yang setimpal sehingga tak terjadi di kemudian hari.
Demikian juga aparat harus bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat yang saat ini sedang ketakutan sehingga peristiwa ini tidak terjadi.
Hari ini lanjut Rubin yang juga pimpinan STT Kharisma Bandung ini mengatakan sebagai bentuk dukungan secara moril dan turut prihatin atas kejadian sadis itu, sehingga berbagai gereja melakukan doa untuk para keluarga para korban agar Tuhan memberikan kekuatan dan penghiburan kepada mereka.
“Kami sangat mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi upaya kelompok yang berusaha memecah bangsa ini”, tegasnya. Dengan upaya mengatasi kelompok yang ingin memecah belah bangsa ini sehingga Pancasila UUD45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI tetap kokoh di negara kesatuan Republik Indonesia ini.
Rubin juga berharap seluruh warga negara Indonesia apapun suku, agama nya untuk tetap bersatu dan tidak mudah terprovokasi sehingga terpancing saling menyerang satu dengan yang lain. Karena kalau sampai terpancing saling menyerang membuat tujuan kelompok-kelompok yang menghendaki disintegrasi bangsa ini diuntungkan.
Hal ini tidak boleh terjadi dan Rubin mengajak mari tetap bersatu sehati agar negara kita tetap dalam perlindungan Tuhan.