Rahayu Saraswati Janjikan Transparan akuntabel dengan gotong royong hingga sejahtera dan elok kotanya

Liputan
Bagikan:

Tangsel, t3lusur.com-Pilkada kota Tangerang Selatan sudah mulai turun ke tengah masyarakat seperti yang dilakukan calon wakil walikota Tangsel, Rahayu Sarawati dengan tetap mengedepankan prtokol kesehatan, Saras mantan angora DPR RI dari Partai Gerindra ini memberikan penjelasan di depan bebrapa komunitas yang bertemu sore 11/10/20 di komplek De Latinos,Tangsel ini.

Saras yang didampingi timsesnya Gunawan dan Manimbang merupakan sosok perempuan cerdas saat ini maju menjadi calon wakil kepala daerah berpasangan H.Muhammad M.Sisekda Tangsel memaparkan visi dan misinya dengan singkat padat dan gamblang.

“Kami Pasangan MS memiliki motto Tangsel untuk semua dengan mengusung misi dari singkatan Tangsel artinya, T untuk transparan, A adalah akuntabel, N maksudnya nyata pengabdian dan kerjanya dan G adalah totong royong, yang tujuannya adalah terwujudnya S ialah Sejahtera Warganya, E itu Elok Kotanya dan L adalah Luhur Budinya”, terang putri dari pengusaha sukses Hasyim Djoyohadikusumo ini.

Visi dan misi yang dirangkum dalam akronim Tangsel tersebut diyakini mampu menjadi solusi bagi kota Tangsel dengan masalah-masalah wilayahnya.

Pasangan Muhamad dan Saras jika nanti dipercaya masyarakat akan membawa perubahan di Tangsel, kenapa selama ini sudah banyak masalah-masalah di Tangsel, seperti pengelolaan sampah, taransparansi anggaran dan juga penataan kota yang nantinya dengan moda transportasi dengan menggunakan sepda. Dan tentu semua ini harus berubah dan benahi.

Demikian pula saat adanya permasalahan pandemi yang mempersulit perekonomian Indonesia secara umum, dan pasangan MS sudah mempersiapkan cara mengatasinya mengingat vaksin hingga sekarang belum ditemukan.

Disisi lain beberapa masalah seperti penecagahan korupsi yang sempat menimpa beberapa oknum pejabat, seperti kasus korupsi alat kesehetan di Tangsel yang menjerat salah satu keluarga petinggi Tangsel.

BACA  Setengah Abad Jejak Malari dan Indemo Yang Dilupakan Mahasiswa Indonesia

Kemudian masalah lingkungan seperti kemacetan lalu lintas dan kali Jaletreng yang tercemar limbah industri pada awal Agustus 2020 lalu. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel yang bertugas saat itu bahkan mengaku kecolongan atas pencemaran yang terjadi. Bahkan, dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang tak berbeda jauh dengan Tangerang Kota, Tangsel hanya mampu memiliki puluhan armada sampah dan sekitar 150 pesapon.

“Anggaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel sebesar Rp.107 miliar, memiliki 40 armada sampah, dan 150 tenaga pesapon, ini jelas tidak mumpuni. Sementara Kota Tangerang dengan anggaran Rp.172 miliar memiliki 460 armada sampah dan 653 tenaga pesapon’, tukasnya serius.

Lebih mencengangkan lagi, Kota Tangerang berhasil membukukan retribusi sampah sebesar Rp. 15 miliar. Sangat miris dengan retribusi sampah Tangsel yang hanya sejumlah Rp. 3.25 miliar, sangat jauh sekali dengan Tangerang,” jelasnya, untuk itu perlu ke depan ditingkatkan pengelolaan sampah agar masyarakat mendapat tambahan dari hasil sampah yang akan di daur ulan,g pungkas Saras yang konsen di dunia anak dan perempuan ini.YM

 

 

 

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published.