Jakarta, t3lusur.com-Porak porandanya ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19 juga menimpa Indonesia yang menjadi salah satu negara yang saat ini terpapar Covid-19. Akibat pandemi bukan hanya masalah keehatan tetapi merambah dalam bidang ekonomi, lantaran sifat virus corona yang mudah menular sehingga diperlukan kebijakan sosial distancing tinggal di rumah serta melarang adanya kumpulan yang melibatkan banyak orang, kondisi inilah yang berdampak ke ekonomi.
Situasi seperti ini semakin menambah bukan saja masalah kesehatan tetapi juga masalah kehidupan ekonomi masyarakat. maka tak hanyal banyak rakyat golongan menengah ke bawah mulai gelisah.
Maka sebagai perwujudan dan kasih kepada sesama anak bangsa, komunitas Peduli Kasih Indonesia terpanggil untuk berbagi kasih kepada wartawan Nasrani yang kesehariannya bertugas melakukan peliputan di dunia Kekristenan. Bantuan yang diberikan berupa 15 paket sembako (Sembilan bahan pokok).
Saat ditemui di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu pagi (25/04/2020), inisiator Peduli Kasih Indonesia, Pdt. Dr. Herry Saragih, menuturkan tentang tiga poin yang mesti dimaknai oleh umat nasrani dan para hamba Tuhan di masa pandemi.
“Kalau kita lihat Covid-19 ini bukan hanya melanda Indonesia tetapi sudah melanda dunia. Karena saya sebagai hamba Tuhan memberikan pencerahan khususnya kepada umat Nasrani. Ada tiga hal yang harus kita lakukan yang pertama adalah kita harus kembali kepada Allah. Kita tahu akibat teknologi gadget yang sudah melanda dunia sangat mudah mendapat informasi akibatnya manusia tidak bijak dalam menggunakan teknologi informasi. Kadang dalam pertemuan keluarga, ibadah gadget (gawai) ini menjadi Tuhan jadi tidak ada kepedulian untuk itu. Melalui wabah pandemi Covid-19 ini mari kembali kepada Allah,” ujar Pdt. Herry.
Sedangkan di poin kedua, Pdt. Herry Saragih berujar soal bagaimana menjadikan masa pandemi dan social distancing sebagai kesempatan umat untuk melakukan perenungan dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan.
“Yang kedua akibat pandemi ini ada pertobatan pada seluruh negara. Di Indonesia para hamba Tuhan harus juga melakukan pertobatan pada Tuhan, pertobatan pandemik. Saat ini kita sedang melakukan kebijakan tinggal dirumah (social distancing), tinggal di rumah. Kita melakukan apa? Tuhan menghendaki tinggal di rumah kita membuat mezbah Allah di rumah ini, flashback kita merenung, kita action hingga hubungan vertikal dipulihkan,” kata Ketua Bidang OKK (Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi) dari Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pendeta Indonesia, ini.
Pesan ketiga yang menjadi penekanannya adalah bagaimana perwujudan kasih harus direalisasikan melalui empati dan aksi terhadap sesama.
“Nah yang ketiga sehingga saya mau berbagi, kita harus berbagi karena secara ekonomi sangat berdampak sehingga saya menghimbau anak-anak Tuhan yang diberkati, baik Aras maupun Ormas mari kita berbagi. Banyak orang orang di luar sana yang terdampak, perlu diperhatikan, perlu dibantu seberapa saja. Tanda kita peduli, tanda kita berempati. Jadi Peduli Kasih Indonesia menekankan poin ketiga ini yaitu empati pada sesama. Peduli Kasih Indonesia mengajak para donatur untuk ambil bagian. Saya berterima kasih kepada Ibu Norma Damanik yang mau men-support Peduli Kasih Indonesia membagi-bagikan sembako kepada hamba Tuhan, Jemaat , dan para pekerja yang menggunakan tinta yaitu para wartawan Nasrani . Dengan berbagi, mereka menjadi semangat mengerjakan passion-nya,” terang Herry.
Kasih kepada sesama juga dilakukan tim Peduli Kasih Indonesia kepada umat lintas agama yang terdampak Covid-19.
“Saya berbagi pada masyarakat di sekitar tempat tinggal saya, seperti para lanjut usia, mereka yang terkena stroke, kena PHK. Di samping itu kita juga berbagi pada pengemudi online, grab car, pemulung, dan orang orang di pinggir jalan di mana saya temui. Saya berharap anak anak Tuhan di manapun berada dari Sabang sampai Merauke dari Mianggas sampai Pulau Rote. Mari kita berbagi dan satu lagi untuk membuat Covid-19 ini tidak semakin menyebar mari kita tetap tinggal di rumah, disiplin diri, dan berdoa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir,” tutupnya.
Sementara itu produser film “Horas Amang”, Arsye Siregar, juga turut berbagi kasih kepada jurnalis dari Persatuan Wartawan Indonesia (PEWARNA Indonesia). Bantuan yang diberikan berupa 250 kilogram beras. Bantuan diterima langsung oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PEWARNA Indonesia, Yusuf Mujiono, beserta Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPP PEWARNA Indonesia, Dony Leonardo, di kawasan Meruya, Jakarta Barat, pada Sabtu sore (25/04/2020).
Yusuf Mujiono Ketua umum PEWARNA mengatakan setelah beberapa anggota Pewarna turut berjibaku dalam memerangi covid 19 baik melalui kegiatan membagi produk obat, turut membantu membagikan sembako dan makanan kepada mereka yang terdampak, mendukung aras gereja dan ormas kekristenan serta rutin mendampingi dan mencarikan lokasi dan mengurus tetek bengek dalam penyemprotan.
Ternyata pemeliharaan Tuhan nyata setiap orang yang sungguh rela memberi diri peduli dengan sesama, terbukti melalui bapak Herry Saragih dan ibu Arsye Siregar membantu sebagian anggota PEWARNA yang juga berdampak dengan memberikan sembako.
Mengingat banyak dari anggota PEWARNA bekerja secara mandiri dan sedikit yang mendapatkan gaji dari media yang tempat bekerja, jelas posisi ini sangat terasa dampaknya karena tak ada lagi peliputan yang langsung bisa dilakukan secara tatap muka. YM.