Jakarta, t3lusur.com-Dalam rangka peringati sepuluh tahun Universal Peace Feeration (UPF) Indonesia sore itu Sabtu 7/03/20, UPF menggelar dialog antar pemuka agama salah satu tokoh yang hadir imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Nazarudin Umar yang juga mantan wakil menteri agama era SBY, UPF sendiri merupakan jaringan individu dan organisasi yang didedikasikan untuk membangun dunia perdamaian di mana setiap orang dapat hidup dalam kebebasan, harmoni, kerja sama, dan kemakmuran.
Bicara perdamaian adalah kualitas penting yang harus menjadi ciri semua hubungan.
Kehadiran UPF untuk mendorong semua agama agar berjumpa dan berdialog dan bekerja sama untuk perdamaian berdasarkan pengakuan bahwa martabat manusia berasal dari sumber ilahi universal yang merupakan dasar harmoni dan penyatuan.
Mengenang 10 tahun perdamaian dunia, UPF Indonesia mengumpulkan pimpinan-pimpinan agama, berdialog dan berdiskusi guna membangun komunikasi untuk mempererat persaudaraan sesama umat beragama.
Dialog antar umat beragama yang diselenggarakan oleh UPF Indonesia ini dihadiri perwakilan umat beragama yang ada di Indonesia, di antaranya Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Kong Hu Cu dan Sikh.
Dialog dibuka dengan Doa, oleh Pdt. Luis Pakaila dan dilanjutkan oleh Mrs. Ursula McLackland, Sekretaris Jenderal (Sekjend) UPF Asia-Pasifik yang terlebih dahulu menyampaikan pesan dan laporan singkat kegiatan perdamaian dunia yang telah dilaksanakan UPF dalam merawat dan memelihara perdamaian.
Ursula McLackland mengatakan, masyarakat Indonesia sangatlah beruntung memiliki dasar atau ideologi yang sangat kokoh, yakni Pancasila. Beragam agama, budaya dan bahasa ada di Indonesia tetapi dapat bersatu oleh payung besar yaitu Pancasila.
DR. Ali Mocthar Ngabalin, MA, Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Koordinasi Muballigh Se-Indonesia (PP. BAKOMUBIN) turut hadir dan menyampaikan pesan kasih yang harus dimiliki semua umat beragama.
Ngabalin yang selalu vokal dalam menyampaikan pesan-pesan kasih dan perdamaian ini mengapresiasi dialog antar pimpinan tokoh agama yang dilakukan oleh UPF Indonesia.
Ali Mocthar meminta kepada UPF Indonesia agar terus melakukan dialog-dialog antar umat beragama, karena sangat penting dalam membangun dan merawat keharmonisan sesama umat beragama yang ada di Indonesia.
Dalam kesempatan itu Ngabalin meminta agar acara semacam ini terus diadakan secara berkala, mengingat demi legecy bagi keturunan kita, jangan sampai ketika perdamaian dan kesamaan hak setiap orang beragama dan berkeyakinan tergangu.
“Bukan tidak mungkin ketika ada orang yang kecelakaan ditanya dulu apa agamamu, kalau hal ini tidak dikerjakan dengan serius dalam membangun kebersamaan akan sangat mengerikan”, terangnya ketika itu.
Selain itu Ngabalin yang juga ketua umum Mubaliq Indonesia itu meminta agar diadakan lagi dalam kontek lebih besar dan diaselenggarakan di lokasi yang strategis. “Saya akan melaporkan ke presiden untuk acara semacam ini”, tandasnya.
Prof. Dr. Payaman. J. Simanjuntak, Wakil Ketua UPF Indonesia menjelaskan kegiatan yang di helat merupakan langkah yang efektif dalam mendukung komunikasi antar umat beragama di Indonesia.
“Dengan acara seperti ini merupakan pertemuan dari pimpinan antar agama, dan itu sangat bagus, dan itu akan membangun komunikasi antar pimpinan-pimpinan agama,” ucapnya.
Prof. Dr. Payaman yang juga mantan pimpinan lembaga Zending HKBP ini memberikan pemaparannya soal prinsip perdamaian yang bersumber dari ajaran kasih, yang turut pula dikenal di dalam ajaran agama lainnya.
“Jadi seperti tadi dijelaskan bahwa agama Islam ada beberapa prinsipnya, ada beberapa dogmanya. Tetapi mereka tetap bersumber kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan intinya juga adalah untuk saling mengasihi. Jadi ajaran Kristen juga seperti itu, bahwa kita memuja Tuhan Yang Maha Kuasa pencipta langit dan bumi dengan segala isinya. Dan wujud dari penciptaan Allah itu adalah mengasihi manusia melalui kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Jadi intinya adalah juga Hukum Kasih, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, dan mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri,” terang Payaman.
Payaman Simanjuntak juga berharap, pertemuan seperti itu akan makin mendekat sesama pemeluk agama dan keyakinan di Indonesia. Menurutnya UPF Indonesia akan terus berupaya merawat semangat toleransi dan perdamaian, melalui sejumlah program yang telah mereka rancang ke depan.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar juga menyampaikan bahwa salah satu point penting dari sekian ribu ayat dalam Al-quran adalah kasih.
Prof Nasarudin juga mengatakan kalau ada orang melakukan kekerasan atas nama agama, itu bukan orang beragama. Agama itu tegas bukan keras.
“Kalau ada yang mengkafir-kafirkan orang, pasti itu bermodalkan teks terjemahan tapi tidak memahami teks nya yang sebenarnya, maka perlu untuk belajar lagi” ucap Prof Nasarudin.
Dialog yang diselenggarakan UPF Indonesia mengangkat tema “Interfaith Harmony In the Spirit of Bhineka Tunggal Ika” dan dihadiri penggiat perdamaian serta tokoh dari berbagai agama dan keyakinan.