Banten, t3lusur.com- Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna ) Indonesia periode 2019-2024 hasil dari Kongres PEWARNA November 2019 di Sentul, Bogor diberi pembekalan selama 2 hari kamis-jumat (16-17/01) di Hotel Coconut Island, Anyer, Banten. Pembekalan dibutuhkan bagi para pengurus pusat Pewarna Indonesia dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi kedepannya, agar pengurus memiliki komitmen bersama dalam membangun PEWARNA kedepan dengan kesiapan dan kesatuan pengurus.
Menarik dalam pembekalan dua hari tersebut di hadirkan dua profesor antaranya Prof Yudhie Haryono, Ph.D seorang guru besar bidang politik UTIRA Jakarta Barat, dalam paparan bagaimana Prof Yudhie mengajak kembali melihat tentang demokrasi kita belakangan ini, yang terkesan gaduh, untuk itu perlu dilihat kembali dengan UUD 45 dan Pancasila agar bangsa ini kembali lagi ke dasar neegara sebelum diamandemen, sedangkan satu lagi Profesor Dr. Ir. Samuel Tirta Mihardja, M.Sc. IPM yang membawakan materi tentang digital leadership terutama bagaimana sebagai jurnalis mampu menghadapi Industri 4:0.
Pdt Dr. Jhon Weol Ketua Umum Sinode GPdI yang juga pengawas PEWARNA berbicara tentang spiritualitas jurnalis Nasrani, agar dalam pemberitaan seorang Jurnalis selalu menjunjung kode etik jurnalistik, tanpa harus mendiskriditkan orang lain termasuk pendeta dan hamba-hamba Tuhan, sedangkan Thomas Wijaya memberikan pembekalan tentang bagaimana seorang bapak mampu menjadi teladan dan tegak dalam memimpin keluarga dalam kontek pria sejati.

Lukman Panji yang juga penasihat PEWARNA Indonesia sebagai salah satu pembicara mengajak agar jurnalis Nasrani ini juga berpikir dan mencari solusi bagaimana secara ekonomi juga tercukupi, terutama PEWARNA harus mampu membuat terobosan-terobosan agar dalam menjalankan program sudah memiliki dana sendiri, Lukman sendiri tertarik melihat pergerakan PEWARNA yang sangat dinamis dan memiliki tujuan mulia dalam mempersatukan gerakan oikumene menuju keberagaman, hematnya terang Lukman PEWARNA perlu didukung. .
Dr. Antonius Natan yang juga dosen, aktivis dan juga sekretaris umum PGLII DKI Jakarta yang didaulat panitia memimpin ibadah pembukaan dalam pembekalan pengurus inti mengingatkan kembali akan ke indonesian kita dalam bingkai keberagaman dan selalu menjunjung nilai-nilai luhur bangsa ini.
Pembekalan semakin bergairah di mana setiap sesi pembekalan peserta diberikan ruang interaktif kepada pemateri, sehingga terjadi komunikasi dua arah yang sangat menarik.
Thomas Gunawan ketua Panitia yang juga penyiar Dia Jawaban di Tirta TV ini menyampaikan laporan awal bisa terlaksananya kegiatan pembekalan Pengurus Pusat Pewarna Indonesia. Ia juga ungkapkan meski waktu persiapan hanya 1 Minggu tapi semaksimal mungkin diupayakan bisa terlaksana kegiatan ini, Thomas berharap agar pembekalan ini membawa spirit pengurus untuk membawa PEWARNA berkat bagi bangsa dan gereja.
Ungkapan rasa syukur juga disampaikan oleh ketua umum Pewarna Indonesia Yusuf Mujiono. Menurutnya kegiatan pembekalan ini dimaksudkan untuk memberi bekal pengetahuan dan pengalamanan yang disampaikan pembicara untuk Pengurus Pusat Pewarna Indonesia periode 2019-2024.
Selain itu pemilihan lokasi. kegiatan yang terbilang sangat jauh dari tempat tinggal sebagian besar pengurus ini bisa menjadi bukti komitmen yang kuat dari para pengurus. Intinya Yusuf berharap pengurus saat ini senantiasa menjaga solidaritas, komitmen dan tanggungjawab yang sudah diberikan.
Wujud komitmen memang nampak ditunjukkan oleh pengurus yang hadir hampir 98% pengurus hadir. Sebagai contoh ada pengurus yang datang dari Riau, Jawa Timur, Bandung, dan Bogor. Selain itu juga tidak sedikit pengurus yang berikan dukungan materiil dalam perjalanan pergi dan pulang dari Pembekalan.
Ronald Onibala sekjend Pewarna Indonesia tak lupa juga merasa bangga atas kehadiran peserta yang sangat antusias sekalipun diadakan bertepatan dengan jam kerja, mereka meninggalkan pekerjaanya sejenak untuk turut hadir dalam pembekalan pengurus. Disisi lain Ronald bangga juga kepada para narasumber yang hadir memberikan materi dengan jarak yang begitu jauh, malah ada yang sudah hadir terlebih dahulu daripada peserta. kiranya semangat ini terus terpelihara dan terimplementasi dalam karya untuk lima tahun ke depan, ajak wartawan Wartanasrani.com ini tuntas. Ym